Hikayat Nabi Ibrahim AS dalam Haji dan Kurban

Senin 17-06-2024,00:15 WIB
Reporter : Adam
Editor : Azmaliar Zaros

 

Jamaah shalat Idul Adha Rohimakumulloh,

Setelah Nabi Ibrahim AS tahu dan yakin perintah itu datang dari Allah SWT, maka ia pun menyampaikan dan berdiskusi dengan Isma’il. Dialog bersejarah antara ayah dan anak ini pun diabadikan dalam Al-Qur’an surat As-Shoffat ayat 102 yang artinya, “Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim AS) berkata,

“Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu ?”

Dia (Isma’il) menjawab,  “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah)  kepadamu! Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.”

 

Akhirnya, hari itu pun datang ketika Nabi Ibrahim AS dengan keimanan dan ketakwaannya serta Isma’il dengan keyakinannya akan melaksanakan prosesi penyembelihan. 

Pada waktu itu, setan juga terus membisikkan kepada Nabi Ibrahim AS, Isma’il, dan juga Siti Hajar untuk tidak usah menjalankan perintah Allah SWT ini. 

 

Namun, keyakinan mereka tidak goyah sedikitpun. Untuk mengusir setan yang mengganggu, Nabi Ibrshim AS pun melemparinya dengan batu yang kemudian peristiwa ini diabadikan dalam ritual ibadah haji, yakni melempar jumrah. 

Ketika detik-detik Nabi Ibrahim AS akan menyembelih Isma’il,  tiba-tiba Allah SWT berfirman dan memerintahkan Nabi Ibrahim AS berhenti tidak menyembelih Isma’il. 

Firman ini termaktub  dalam Al-Qur’an surat As-Soffat ayat 107-110 yang artinya: “Kami menebusnya dengan seekor (hewan)  sembelihan yang besar. Kami mengabadikan untuknya (pujian) pada orang-orang yang datang kemudian, ‘Salam sejahtera atas Ibrahim AS. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan’.”

 

Atas peristiwa ini Malaikat Jibril yang membawakan hewan untuk disembelih sebagai pengganti Isma’il pun berseru, 

“Allohu Akbar, Allohu Akbar, Allohu Akbar.” 

 

Kategori :