Takbir ini disambut Nabi Ibrahim AS dengan, “Lailaha illahu Allohu Akbar”
yang kemudian disambung oleh Isma’il, “Allohu Akbar
Walillahil Hamdu”.
Dari peristiwa epik inilah, umat Islam kemudian disyariatkan untuk menyembelih hewan kurban di hari raya Idul Adha pada 10 Dzulhijjah. Peristiwa ini juga menegaskan bahw seseorang dilarang keras mengalirkan darah manusia.
Jamaah Shalat Idul Adha Rohimakumulloh,
Dari peristiwa bersejarah keluarga Nabi Ibrahim AS ini, kita bisa banyak mengambil hikmah dan keteladanan. Dimulai dari keteladanan perjuangan hidup sampai dengan keteguhan iman dan takwa dalam menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhi karangan-larangan-Nya.
Kisah-kisah Nabi Ibrahim AS, yang termaktub dalam Al-Qur’an dan terwujud dalam bentuk ibadah seperti Sa’i, Melempar Jumrah, Puasa Tarwiyyah Dan ‘Arofah, serta menyembelih hewan kurban ini harus semakin meningkatkan keyakinan dan keteguhan kita dalam beribadah. Karena memang tujuan dari diciptakannya kita ke dunia ini adalah untuk beribadah.
Allah SWT berfirman yang artinya : “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (QS Ad Dzariyat: 56).
Jamaah shalat Idul Adha Rohimakumulloh,
Dalam menjalankan ibadah haji dan kurban, kita membutuhkan keteguhan dan keyakinan yang kuat karena harus rela mengeluarkan harta yang kita miliki. Jika tidak memiliki niat yang kokoh, maka haji dan kurban pun akan sulit untuk dilakukan.
Untuk berhaji, kita harus berkurban menyiapkan puluhan juta rupiah guna membayar biaya perjalanan ke Tanah Suci. Ditambah juga kesabaran tinggi karena harus rela antre bertahun-tahun karena banyaknya umat Islam yang ingin menjalankan rukun Islam kelima ini.