Menurut Dempo, pemuda harus memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk menyebarkan informasi yang akurat dan mendidik tentang calon pemimpin serta visi mereka untuk masa depan daerah.
"Dengan teknologi, pemuda dapat berperan aktif dalam menyampaikan pesan dan mengawal proses demokrasi agar tetap bersih dan transparan," tambahnya.
Dempo juga menekankan pentingnya pemerintah dan lembaga terkait untuk menciptakan lingkungan yang mendukung partisipasi pemuda. "Pemerintah harus menyediakan informasi yang mudah diakses dan program pelatihan kepemimpinan bagi generasi muda."
Ini termasuk inisiatif untuk memberikan pendidikan politik dan pemahaman tentang pentingnya partisipasi dalam pemilihan umum.
Lebih lanjut, Dempo Xler menjelaskan bahwa partisipasi aktif pemuda dalam Pilkada 2024 diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang representatif dan berkomitmen untuk mewujudkan kemajuan yang inklusif bagi Provinsi Bengkulu.
"Anak muda itu tidak boleh menjadi penonton. Ia harus menjadi penentu dalam Pilkada. Dan yang paham dengan kebutuhan anak muda adalah pimpinan dari anak muda itu sendiri," tegasnya.
Menurut Dempo, pemuda harus memiliki kesadaran bahwa suara mereka sangat berharga dan bisa membawa perubahan nyata.