Rohidin mengingatkan para finalis untuk terus menjaga kesehatan selama proses karantina agar dapat tampil maksimal pada malam puncak. "Kami juga sudah pesan kepada mereka untuk menjaga kesehatan. Yang agak susah ini gadisnya, kalau banyak makan nanti takut gemuk. Padahal kalau tidak makan juga kondisinya bisa tidak fit dan sakit. Tentu kita minta mereka tetap menjaga kesehatan," tambahnya.
Sementara itu pelatih karantina, Indra Santoso, menyampaikan, selama masa karantina, 15 pasang finalis akan mendapatkan pelatihan intensif yang mencakup berbagai aspek.
Mereka akan diberi pengetahuan mendalam tentang sejarah dan budaya Bengkulu, keterampilan berkomunikasi, serta wawasan tentang potensi pariwisata di Provinsi Bengkulu.
Selain itu, para finalis juga akan mengikuti sesi pengembangan diri yang dirancang untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan tampil di depan publik.
"Karantina ini bukan hanya soal persiapan fisik, tetapi juga mental dan intelektual. Kami ingin memastikan bahwa para finalis siap menjadi duta pariwisata dan pembangunan yang mampu membawa nama Bengkulu ke kancah nasional," ujar salah satu pelatih karantina, Indra Santoso.
Malam puncak Grand Final Bujang-Gadis Bengkulu akan menjadi ajang unjuk kebolehan bagi para finalis.
Mereka akan menampilkan berbagai pertunjukan yang mencerminkan kekayaan budaya dan potensi wisata Bengkulu.
Acara ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat luas dan menjadi sorotan media, sehingga mampu mempromosikan pariwisata Bengkulu secara efektif.
"Saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari kompetisi ini. Ini adalah kesempatan besar bagi kami untuk menunjukkan kemampuan dan membawa nama baik Bengkulu," kata salah satu finalis, Rina Anggraini.
BACA JUGA:Rohidin Mersyah Semangat Maju Pilgub Bengkulu 2024, Tapi Diam Ditanya Soal Meriani