RADAR BENGKULU – Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) terus mendorong optimalisasi Program Sawit Rakyat (PSR) yang lebih dikenal dengan replanting sawit.
Pemerintah provinsi Bengkulu bersama dengan lembaga terkait menyusun strategi yang jelas dan berkelanjutan untuk memaksimalkan replanting sawit atau PSR.
Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, M. Rizon, menjelaskan bahwa PSR merupakan salah satu upaya strategis untuk mengoptimalkan potensi sawit di Bengkulu.
"Di tahun 2024 target kita adalah 6.400 hektar untuk PSR yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Bengkulu," kata M. Rizon pada Kamis, 4 Juli 2024.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kebun sawit milik masyarakat, yang diharapkan dapat berdampak positif pada kesejahteraan petani dan ekonomi daerah.
Program Sawit Rakyat (PSR) ini menjadi perhatian utama bagi pemerintah daerah karena potensi besar yang dimiliki sektor perkebunan sawit di Bengkulu.
Dengan total luas area yang cukup signifikan, replanting sawit diharapkan mampu memperbarui kebun-kebun sawit yang sudah tua dan kurang produktif.
Ini bukan hanya tentang meningkatkan hasil panen, tetapi juga tentang memastikan keberlanjutan sumber penghidupan bagi petani sawit.
Keberhasilan PSR akan sangat bergantung pada kolaborasi yang baik antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha perkebunan.
Dukungan dari perusahaan kelapa sawit, baik dalam bentuk pendanaan maupun teknologi, menjadi kunci untuk mencapai target produktivitas yang lebih tinggi.
Dalam jangka panjang, keberhasilan program ini diharapkan dapat mendongkrak perekonomian daerah Bengkulu melalui peningkatan ekspor komoditas sawit.
Selain itu, pelatihan dan pendampingan bagi petani sawit menjadi aspek penting dalam PSR.
Dengan bimbingan yang tepat, petani dapat menerapkan praktik-praktik pertanian yang lebih modern dan efisien.
Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga kualitas hasil panen, sehingga mampu bersaing di pasar global.