"Padahal, sumber dana program ini berasal dari perusahaan kebun sawit. GAPKI harus mengoreksi kondisi ini agar tidak terjadi kanibalisme antara perkebunan rakyat dan perkebunan besar," tegasnya.
Gubernur Rohidin juga menyarankan agar pendanaan PSR disalurkan melalui sistem kredit perbankan langsung ke daerah tanpa melalui mekanisme yang berbelit.
"Jika dana disalurkan ke perbankan tanpa bunga, itu akan lebih efektif. Jadi, alokasikan berapa jatah untuk Bengkulu, masukkan ke bank daerah. Selain mempermudah penyaluran, ini juga bisa meningkatkan likuiditas bank daerah," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa sistem ini akan mempermudah penyaluran dana PSR tanpa adanya pemotongan.
Dengan demikian, pendanaan PSR yang disalurkan ke perbankan daerah bisa segera didistribusikan ke kabupaten/kota dan langsung kepada petani yang menjadi sasaran program replanting sawit.
"Ini akan lebih mudah. Karena ini baru pemikiran kami sebagai pemerintah, saya kira GAPKI dapat menyampaikan ini ke pusat," tutur Gubernur Rohidin.
BACA JUGA:Toyota Urban Cruiser Taisor: Bahas Kelemahan dan Kelebihan Mobil Kolaborasi Toyota dan Suzuki
BACA JUGA:Ini Keistimewaan Doa Bulan Muharram, Awal Tahun Baru Hijriah 2024