Rohidin mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Bengkulu tengah merancang event pariwisata baru di Danau Dendam Tak Sudah (DDTS).
"Kami (Pemprov) bersama BMA Bengkulu dan pelaku seni Bengkulu sedang mendesain Festival DDTS dan dapat terlaksana pada tahun depan (2025)," jelasnya.
Festival ini akan memadukan keindahan alam DDTS dengan keragaman budaya Lembak, diharapkan dapat menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar menyatakan bahwa Festival Tabut 2024 diikuti oleh 120 sanggar seni dari seluruh Provinsi Bengkulu serta melibatkan 400 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Tabut tahun ini diikuti oleh 120 sanggar seni dan 400 UMKM," terang Murlin Hanizar.
Keterlibatan UMKM ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal melalui berbagai kegiatan ekonomi selama festival berlangsung.
Murlin Hanizar juga berharap agar festival ini dapat berjalan lancar dan semakin mengangkat adat serta budaya Bengkulu. "Semoga Tabut tahun ini diberikan kelancaran," ujarnya.
Festival Tabut, yang telah menjadi bagian dari Kalender Event Nasional (KEN) Pariwisata 2024, berlangsung dari 6 hingga 16 Juli 2024. Diharapkan dengan masuknya festival ini ke dalam KEN, pariwisata Bengkulu akan semakin dikenal dan menarik minat wisatawan dari berbagai daerah.
Murlin menyebutkan bahwa penutupan Festival Tabut pada 16 Juli mendatang direncanakan akan dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno.
"Pada penutupan nanti, In shaa Allah akan dihadiri Menparekraf RI, Sandiaga Uno," ungkap Murlin Hanizar.
Kehadiran Menparekraf diharapkan dapat memberikan dukungan tambahan dan memperkuat posisi Festival Tabut sebagai salah satu event budaya utama di Indonesia.