Ketua Komisi II DPR RI dan Gubernur Bengkulu Nobar Bersama 2000 Masyarakat Bengkulu

Minggu 21-07-2024,00:22 WIB
Reporter : Windi
Editor : Syariah muhammadin

Saat menjadi mahasiswa di Yogyakarta, Lafran aktif dalam berbagai diskusi dan kegiatan yang berkaitan dengan kemerdekaan dan keislaman.

Periode ini menjadi momen penting bagi Lafran dalam mengembangkan pemikirannya tentang peran mahasiswa Islam dalam membangun bangsa.

Pada tanggal 5 Februari 1947, bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-25, Lafran Pane bersama 14 mahasiswa lainnya mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Yogyakarta.

Pendirian HMI didorong oleh semangat untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia serta keinginan untuk meningkatkan peran mahasiswa Islam dalam kehidupan sosial-politik bangsa.

Lafran Pane menyadari pentingnya organisasi yang dapat membina dan mengembangkan potensi mahasiswa Islam, baik dalam bidang akademik, keagamaan, maupun kebangsaan.

Di bawah kepemimpinan Lafran, HMI tumbuh menjadi salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia yang berperan aktif dalam perjuangan kemerdekaan serta pembangunan nasional pasca-kemerdekaan.

Selama masa perjuangannya, Lafran Pane tidak hanya berfokus pada HMI, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial-politik lainnya.

Dia terlibat dalam berbagai diskusi, seminar, dan gerakan yang bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak rakyat serta membangun kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Lafran Pane juga berperan penting dalam membangun hubungan antara HMI dengan organisasi-organisasi lain, baik di dalam maupun di luar negeri.

Melalui usahanya, HMI mampu memperluas jaringan dan pengaruhnya, serta meningkatkan peran mahasiswa Islam dalam berbagai aspek kehidupan nasional.

Kontribusi besar Lafran Pane dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa Indonesia diakui oleh pemerintah.

Pada tahun 2017, bertepatan dengan peringatan 70 tahun HMI, Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Lafran Pane.

Pengakuan ini merupakan bentuk penghormatan atas dedikasi dan perjuangan Lafran dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

Lafran Pane meninggal dunia pada tanggal 25 Januari 1991, tetapi warisannya tetap hidup melalui HMI dan kontribusinya dalam sejarah Indonesia.

Sebagai seorang intelektual, aktivis, dan pemimpin, Lafran Pane meninggalkan jejak yang mendalam dalam perjalanan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan dan kemajuan. 

BACA JUGA:Begini Cara PDIP Hadapi Pilkada Serentak Tahun 2024 di Seluruh Indonesia, Termasuk Bengkulu

Kategori :