9 Parpol Gagal Berkoalisi di Pilwakot Bengkulu, Berpotensi Terpecah Mengusung 3 Paslon Walikota

Senin 22-07-2024,07:01 WIB
Reporter : Windi
Editor : Syariah muhammadin

radarbengkuluonline – Sebanyak 9 partai politik di Kota Bengkulu yang sudah melakukan beberapa kali pertemuan sepertinya batal berkoalisi di pilwakot Bengkulu.

Disinyalir gagalnya 9 parpol ini berkoalisi untuk pilwakot berawal dari PKS dan PKB yang ingin berencana mengusung kadernya masing-masing yakni Dani Hamdani-Suimi Fales. 

Beberapa hari kemudian, Hanura sudah mengumumkan rekomendasi telah diberikan kepada Benny Suharto.

Kabar terkini menyebutkan selain Hanura, Benny Suharto berpeluang mendapatkan rekomendasi dari Gerindra dan Golkar.

Disisi lain informasi berkembang Nasdem juga bakal merekomendasikan Dedi Ermansyah maju pilwakot, dan kabarnya Dedi akan berpasangan dengan Nuragiyanti yang merupakan anak mantan Gubernur Agusrin M Najamudin.

9 parpol ini awalnya terdiri dari Partai Demokrat, Partai Hanura, Partai Perindo, Partai Nasdem, Partai Golkar, PDI Perjuangan, PKS, PKB, dan PPP, sebelumnya berencana mengerucutkan satu pasangan kandidat.

Namun, dinamika politik yang kompleks menyebabkan perubahan signifikan dalam peta dukungan.

Pasangan Dani Hamdani dan Suimi Fales, yang merupakan kader PKS dan PKB memutuskan untuk maju sendiri dalam Pilwakot.

Keputusan ini membuat PKB dan PKS keluar dari koalisi tersebut.

Karena dengan jumlah kursi yang dimiliki (PKS 4 kursi dan PKB 3 kursi), mereka sudah memenuhi syarat untuk mencalonkan diri secara mandiri.

"Kita sepakat untuk maju, dan saat ini nama kami tengah berproses di DPP PKB untuk PKS bisa konfirmasi Ustad Dani," kata Suimi Fales, yang akrab disapa Wansui, pada Minggu, 21 Juli 2024.

Di sisi lain, nama Benny Suharto dan Suprianto juga mencuat sebagai pasangan potensial.

Benny Suharto, yang telah mendapatkan rekomendasi dari Partai Hanura, sedang menunggu dukungan tambahan dari Partai Gerindra dan Partai Golkar. 

"Kita Alhamdulillah mendapatkan rekomendasi untuk maju pada Pilwakot, dan dua lagi akan menyusul Golkar dan Gerindra," ungkap Benny.

Suprianto, yang merupakan kader PAN, menyatakan kesiapannya untuk mundur dari partainya jika diminta mendampingi Benny.

Kategori :