radarbengkuluonline. MUKOMUKO - Penyakit hawar daun dan blas menyerang tanaman padi milik Kelompok Talang Sari Desa Dusun Baru Pelokan kecamatan XIV Koto.
Penyakit hawar daun dan blas sudah meluas hingga belasan hektar sawah.
Ketua Kelompok Tani Talang Sari, Arios Santoso menuturkan, petani khawatir gagal panen jika penyakit padi yang menyerang padi mereka tidak segera ditangani.
"Kami sudah melaporkan kasus yang kami alami dengan pihak Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Dinas Pertanian. PPL langsung turun hari Minggu kemarin," ungkap Arios ketika dikonfirmasi, Senin, 22 Juli 2024.
Kadis Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriyani, S.Pt ketika dimintai keterangan membenarkan ada 12 hektar tanaman padi diserang penyakit hawar daun dan blas.
Ketika mendapat informasi PPL setempat langsung turun ke lapangan.
"PPL menyimpulkan padi milik petani di Desa Dusun Baru Pelokan diserang bakteri hawar daun dan jamur blas. Kerusakan sudah nyaris 10 persen," papar Kadistan.
Distan kemudian membantu kelompok tani tersebut dengan menyalurkan pestisida untuk mengatasi penyakit hawar daun dan blas yang menyerang padi.
Setelah selesai administrasi, pestisida langsung disalurkan.
"Hari ini surat permohonan masuk, hari ini juga bantuan festisida kami salurkan," kata Pitriyani.
Ia mengimbau kepada petani yang tanaman padinya diserang penyakit hawar daun dan blas untuk segera menyemprot dengan pestisida. Kalau tidak segera, dikhawatirkan tanaman padi semakin rusak.
"Bagi petani lain di desa-desa lain sebaiknya juga mengendalikan penyakit yang menyerang tanaman padi. Lebih baik pencegahan daripada mengobati," sebutnya.
Akan tetapi, dalam pengendalian penyakit yang menyerang tanaman padi jangan sampai berlebihan alias overdosis.
Sebab pemberian festisida berlebihan juga mengakibatkan padi rusak.
"Seperti kasus tanaman padi di Dusun Baru Pelokan juga, ada sekitar seperempat hektar, tanaman padinya justru rusak karena overdosis festisida, itu padinya rusak 100 persen. Itu hasil pantauan PPL di lapangan," pungkasnya.