radarbengkuluonline.id - Sebanyak 20 pemuda Bengkulu diberangkatkan ke Jerman untuk mengikuti program pendidikan advokasi atau Ausbildung.
Program ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar sambil bekerja selama tiga tahun.
Pelepasan peserta dilakukan langsung oleh Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, di Gedung Balai Raya Semarak pada Kamis, 25 Juli 2024.
Program Ausbildung ini merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Bengkulu sejak tahun 2018, dengan pemberangkatan peserta pertama kali pada tahun 2019.
Tujuan utama dari program ini adalah memberikan pengalaman internasional kepada generasi muda Bengkulu sekaligus membuka peluang karir di kancah global.
"Ini program bagus, belajar sambil bekerja," ujar Gubernur Rohidin.
Peserta program ini tidak hanya mendapatkan pengalaman kerja, tetapi juga menerima gaji.
Namun, mereka hanya menerima setengah dari nilai gaji yang ditetapkan, karena sebagian dana dialokasikan untuk biaya pendidikan dan pelatihan selama di Jerman.
Proses seleksi dan pelatihan bagi peserta Ausbildung dilakukan oleh PT Cahaya Pendidikan Internasional (Bright Education).
Peserta harus melewati tahap pelatihan bahasa Jerman yang intensif selama empat bulan.
Penguasaan bahasa menjadi kunci utama untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja dan pendidikan di Jerman.
"Setelah mengikuti proses seleksi, mereka langsung disalurkan, sambil kuliah diplomat, kerja dapat gaji," kata Rohidin.
Gubernur Rohidin menekankan pentingnya persiapan yang matang, terutama dalam hal penguasaan bahasa dan keterampilan yang relevan.
Kesempatan ini, menurutnya, adalah peluang emas yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para peserta.
- Dampak Program terhadap Bengkulu