Lima Tingkatan Balasan Amal Manusia

Jumat 02-08-2024,00:10 WIB
Reporter : Adam
Editor : Azmaliar Zaros

Sidang Jumat rahimakumullah

Kedua, amal yang mewajibkan. Maksudnya, amal dari hamba yang tidak menyembah siapa pun kecuali kepada Allah. Tidak meminta kepada siapa pun kecuali kepada Allah. Tidak menuju siapa pun kecuali kepada-Nya. Tidak keluar dari perintah-Nya dan tidak melanggar larangan-Nya. Maka baginya wajib balasan surga. Sebaliknya, hamba yang keluar dari perintah-Nya dan melanggar larangan-Nya, maka wajib bagi hamba tersebut balasan neraka. 

 

Ketiga, amal yang dibalas sepuluh kali lipatnya. Secara umum, amal seorang hamba dicatat Allah sepuluh kali lipatnya. Sebagaimana yang diinformasikan dalam hadits berikut ini.

 

الْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أمثَالِهَا إلى سَبْعِمَائَةِ ضِعْفٍ، والسَّيِّئةُ بِمِثْلِهَا إلَّا أن يَتَجَاوَزَ اللهُ عَنْهَا

 

Artinya, “Kebaikan itu dicatat sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipatnya. Sementara keburukan dicatat semisalnya kecuali diampuni oleh Allah.” (HR.  Ahmad).  

 

Namun, ada pula amal tertentu yang dicatat sepuluh kali lipat dengan bentuk balasan yang berbeda. Contohnya seperti yang disampaikan malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW.

 

يَا مُحَمَّدُ مَنْ صَلَّى عَلَيْكَ مَرَّةً كَتَبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ بِهَا عَشْرَ حَسَنَاتٍ، وَمَحَا عَنْهُ بِهَا عَشْرَ سَيِّئَاتٍ، وَرَفَعَ لَهُ بِهَا عَشْرَ دَرَجَاتٍ

 

Artinya: “Wahai Muhammad, siapa saja yang bershalawat kepadamu satu kali, maka Allah akan mencatat untuk orang itu sepuluh kebaikan, menghapus darinya sepuluh keburukan, dan mengangkat untuknya sepuluh derajat." (HR. Ibnu Abi Syaibah). 

 

Sidang Jumat rahimakumullah

Kategori :