Keempat, amal yang dicatat tujuh ratus kali lipat. Amal yang mendapat balasan tujuh ratus kali lipat adalah amal berjihad di jalan Allah. Informasi balasan itu disampaikan secara jelas dalam ayat Al-Quran.
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji.” (QS. al-Baqarah [2]: 261).
Dalam konteks kekinian, jihad tidak saja berbentuk angkat senjata di medan pertempuran, tetapi apa pun yang dikerahkan dalam rangka menegakkan dan menghidupkan agama Allah. Seperti membangun sarana ibadah, menghidupkan kegiatan dakwah, membina generasi pengamal Al-Quran, juga termasuk amaliah jihad atau berjuang di jalan Allah.
Kelima, amal yang tidak mengetahui besaran balasannya kecuali Allah. Salah satu amal yang tidak diketahui besaran balasannya adalah amal puasa. Tentunya adalah puasa wajib, sebagaimana dalam hadits, “Aku akan membalas langsung ibadah puasa wajib.” Sebab, besaran balasan puasa sunah diketahui dalam beberapa hadits ada yang diampuni dosa satu tahun, dua tahun, dan seterusnya.
Selain itu, masih ada amal-amal tertentu dari seorang hamba yang dikehendaki Allah mendapat balasan yang tak ternilai besarnya. Sebagaimana yang ditegaskan dalam ayat berikut.
وَاللَّهُ يُضاعِفُ لِمَنْ يَشاءُ وَاللَّهُ واسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2]: 261).