"Pas lap terakhir, setengah putaran lagi lah, yang dari NTB nyalip lagi. Jarak sangat dekat. Hasilnya, Pelari NTB finis duluan. Memang yang dari NTB lebih jangkung dari Alpin. Pokoknya tegang jelang finis tadi," ujar Endi.
Alpin saat dihubungi via telepon sempat menyampaikan kekeslannya lantaran tidak bisa menjaga posisi depan.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Bengkulu dan kawan-kawan PWI Bengkulu karena belum dapat mempersembahkan mendali emas.
"Kesal aku, Dang (Abang). Lap-lap terakhir," ungkap Alpin sedikit kesal.
"Aku juga mohon maaf. Dan terimakasih atas doa kawan-kawan serta dukungan semua pihak," imbuh Alpin.
Ketua PWI Mukomuko, Budi Hartono tetap bangga dengan prestasi yang ditorehakan oleh Alpin.
Catatan waktu yang diraih Alpin sudah sangat bagus.
Budi memberi apresiasi setingginya untuk wartawan online Mukomuko itu.
"Kami bangga, saya yakin masyarakat Bengkulu, khususnya Mukomuko juga bangga," sampai Ketua PWI Mukomuko.
"Kita yang berterimakasih dengan Alpin, bisa mengharumkan nama Bengkulu dalam ajang tingkat nasional," demikian Budi.