radarbengkuluonline.id, Manna -- Dinas Sosial Bengkulu Selatan melaksanakan Monev terkait aplikasi Sistem Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG).
Kepala Dinas Sosial Bengkulu Selatan Efredy Gunawan, S.STP, M.Si melalui Kabid Fakir Miskin Syahrial, S.Sos menyampaikan, finalisasi yang dilakukan nantinya akan dijadikan sebuah acuan dalam penyaluran bantuan. Serta, mengetahui kondisi secara riil apakah ada perubahan taraf hidup masyarakat yang dijalani dari bulan ataupun dari tahun ketahunnya.
BACA JUGA:Bupati Tempuh Jalan Ini Untuk Selesaikan Persoalan Tapal Batas Bengkulu Selatan dengan Kaur
"Artinya, dengan finalisasi yang dilakukan Pemerintah Desa terkait penerima bantuan dilakukan setiap pertiga bulan dengan cara melakukan falidasi verifikasi data dengan cara melakukan Musyawarah Desa(Musdes) dengan mengacu Kemensos nomor 73 tahun 2024,sehingga kita mengetahui langkah apa yang akan kita ambil untuk menekan angka kemiskinan tersebut,"papar Syarial di ruangannya Selasa, 10 September 2024.
Apalagi saat ini banyak pergantian operator di Pemerintah Desa,sehingga Monev Harus dilakukan. Untuk memberikan pemahaman kepada operator yang baru,agar setiap penginputan itu selalu berjalan,serta mengupgrade agar aplikasi SIKS - NG yang seharusnya tidak vakum dalam aplikasi. Tidak etis kalau dalam penginputan tidak ada perubahan setiap tahunnya.
BACA JUGA:Tim Saber Pungli Kumpulkan Semua Kepala Sekolah di Bengkulu Selatan
BACA JUGA: Bank Indonesia Bantu Mempromosikan Potensi Daerah Bengkulu Selatan
Karena nantinya setiap laporan yang dimasukkan kedalam aplikasi SIKS - NG pasti akan terpantau oleh Dinas Sosial. Sehingga tumbuh tersebut akan terlihat. Kalau laporan yang dimasukkan kedalam aplikasi SIKS - NG tidak berubah, artinya pihak Dinas akan mengambil sikap. Artinya, bukan bantuan yang meningkatkan mutu taraf hidup masyarakat.
"Kalaupun tidak ada perubahan,akan menjadi pertanyaan bagi kita. Mengapa masyarakat ini tidak pernah meningkat taraf hidupnya sedangkan sudah bertahun - tahun mendapatkan bantuan. Ada kemungkinan angka kemiskinan ini sulit turun karena tidak ada perubahan yang ada didalam aplikasi SIK - NG,"pungkas Syarial.