Maka, untuk menghadapi kehidupan akhirat persiapan kita adalah saat ini. Keselamatan kita nanti bergantung dengan jalan yang kita pilih. Apakah mengambil jalan berliku mengikuti tuntunan iblis, setan dan hawa nafsu ataukah berjalan diatas jalan Al-Qur'an, jalan nabi Muhammad SAW dan orang -orang solih.
Sebagai seorang muslim harus disadari bahwa orang tua memiliki tugas lebih untuk menjaga anak-anaknya dan mereka yang berada dalam tanggung jawabnya agar selamat diakhirat nanti.
Mengenai hal ini Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan akan ditanya tentang tanggung jawabnya." (Hadits shahih, Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Anak merupakan amanat yang menjadi tanggung jawab kedua orang tuanya, mengarahkan mereka agar berjalan dijalan kebajikan dan keimanan menjadi salah satu ikhtiar agar mereka dapat mempersiapkan diri mereka sehingga mereka selamat dari dahsyatnya api neraka.
Selain itu, anak juga merupakan ladang amal. Bahkan investasi bagi kedua orang tuanya. Bila ia baik, maka anak menjadi investasi yang membawa kebaikan dan sebaliknya apabila dia tidak baik, juga akan berdampak buruk bagi kedua orang tuanya. Maka menjaga ahli keluarga dari api neraga hendaknya mejadi suatu yang harus diprioritaskan.
Hal ini juga dijelaskan dalam alquran yang artinya :
'' Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah SWT terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.''
(at Tahrim: 6).
Mengenai ayat ini Ad-Dhahak dan Muqatil yang keduanya merupakan ahli tafsir menjelaskan bahwa menjaga keluarga merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim.
Dan kewajiban ini berbentuk kewajiban seorang muslim untuk mendidik keluarga dan mereka yang ada dalam tanggungannya agar mengetahui hal-hal yang halal dan diperintahkan dan apa-apa yang haram dan dilarang.