"Penambahan unit terakhir kali pada tahun 2019, setelah itu belum ada lagi," ujarnya.
Menanggapi pertanyaan tentang keberadaan alat canggih untuk memadamkan kebakaran, Yayan menjelaskan bahwa hingga saat ini, Kota Bengkulu masih mengandalkan armada pemadam kebakaran konvensional seperti mobil pemadam, mobil tangki, dan mobil rescue.
Beberapa alat canggih seperti bola gas pemadam belum tersedia karena harganya yang cukup mahal.
"Alat canggih seperti bola gas yang bisa memadamkan kebakaran belum ada, kita masih menggunakan air," jelas Yayan.
Dalam satu bulan terakhir, frekuensi kejadian kebakaran di Kota Bengkulu berkisar 5-6 kali, dan kasus penyelamatan seperti menangani hewan berbahaya atau bencana lainnya terjadi hampir setiap hari.
"Untuk bulan ini saja, kebakaran terjadi sekitar 5-6 kali, sementara penyelamatan bisa terjadi setiap hari," tambahnya.
Mengenai sumber daya manusia (SDM), Yayan menyampaikan bahwa di setiap kecamatan sudah terdapat pos-pos pemadam dengan total 9 pos, serta tambahan di Pos Merah Putih dan kantor pusat. Jumlah personil dinilai cukup dan semuanya telah bersertifikat pemadam tingkat satu.
"Personil sudah cukup di setiap kecamatan dan sudah bersertifikat pemadam satu semua," ujar Yayan.