"Kita input data dulu di PLN untuk nomor ID, nanti meteran keluar baru disambungkan. Kalau instalasi ke rumah-rumah penerima sudah dilakukan 100 persen," tambah Doni.
Meski instalasi telah rampung, Doni menjelaskan bahwa penyaluran listrik belum sepenuhnya bisa dinikmati oleh para penerima. Hal ini terjadi karena proses administrasi di PLN memerlukan waktu untuk memproses nomor ID dan mengaktifkan meteran listrik yang sesuai dengan data penerima.
Tantangan ini, meski teknis, menjadi bagian dari kendala yang sering ditemui dalam program sejenis di berbagai daerah.
Meski demikian, jumlah ini jauh dari total usulan masyarakat yang mencapai 6.431 permintaan.
"Untuk 230 sambungan dari APBD sudah selesai. Sedangkan yang 1.000 sambungan dari kementerian saya belum dapat laporan," ungkap Doni.
Data ini menunjukkan kesenjangan antara kebutuhan masyarakat dan kemampuan anggaran yang tersedia, sehingga masih banyak warga yang belum terakomodir dalam program sambungan listrik gratis ini.
Doni juga menyebutkan bahwa penyebab utama keterbatasan ini adalah kuota yang ditetapkan pemerintah pusat dan daerah, yang disesuaikan dengan ketersediaan anggaran.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa Pemprov Bengkulu tetap berkomitmen untuk melanjutkan program ini pada tahun berikutnya guna mengurangi kesenjangan akses listrik di wilayah tersebut.
Melihat tingginya permintaan dan banyaknya masyarakat yang belum terfasilitasi, Doni memastikan bahwa program sambungan listrik gratis akan kembali dilanjutkan pada tahun 2025. "Iya, pasti kita lanjutkan," ucapnya singkat.
BACA JUGA:Cerita Roma Bisa Nikmati Listrik PLN Pasca Kunjungan Erick Thohir, Begini Kondisinya Sekarang
Hal ini diharapkan bisa menjadi angin segar bagi masyarakat yang hingga kini belum teraliri listrik secara penuh.
Tantangan yang dihadapi Pemprov Bengkulu dalam menjalankan program ini cukup beragam. Mulai dari keterbatasan anggaran hingga kendala teknis dalam penyaluran listrik.