Menurutnya, pemerintah akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan kemudahan dalam proses perizinan bagi investor yang ingin menanamkan modal di Bengkulu.
"Ini adalah momen yang sangat penting, ekonomi daerah bisa meningkat apabila ada investasi yang masuk. Karena itu, kami berkomitmen untuk mempermudah semua perizinan agar investor merasa nyaman," kata Rosjonsyah.
Lebih lanjut, ia menyoroti potensi sektor industri yang dapat menjadi peluang investasi, seperti pengolahan minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya.
"Dengan investasi yang ada, kita harapkan pabrik-pabrik di Bengkulu dapat berkembang. CPO kita memiliki potensi besar, dan kami optimistis dengan potensi pengembangan produk seperti margarin, sabun mandi, dan berbagai produk turunan lainnya," ujar Rosjonsyah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, turut mengapresiasi penyelenggaraan acara BRIEF 2024 ini.
Menurutnya, inisiatif Bank Indonesia dalam mengundang para investor merupakan langkah strategis untuk memajukan perekonomian daerah.
"Terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah menyelenggarakan acara ini. Ini merupakan momentum penting untuk mendorong perkembangan ekonomi Bengkulu dan menarik minat investor," kata Isnan.
Isnan menyatakan bahwa potensi investasi di Bengkulu sangat terbuka lebar, dengan banyak sektor yang menjanjikan.
Pemerintah Provinsi Bengkulu juga telah mengeluarkan berbagai regulasi yang mendukung kehadiran investor dan memberikan insentif usaha, memastikan bahwa mereka merasa nyaman berinvestasi di daerah ini.
Acara BRIEF 2024 juga menyajikan sesi diskusi antara para pemangku kepentingan dan investor untuk membahas potensi dan peluang investasi di berbagai sektor, termasuk pertambangan, kelistrikan, perikanan, dan maritim.
Kehadiran investor asing dan nasional dalam acara ini menunjukkan antusiasme dan minat yang tinggi terhadap potensi ekonomi Bengkulu.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan iklim investasi di Bengkulu semakin menarik dan menjanjikan bagi para investor, sehingga dapat menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah ke depan.