Ternyata ini 3 Penyebab Perundungan di Pesantren

Selasa 08-10-2024,13:41 WIB
Reporter : Eka purnama sari
Editor : Syariah muhammadin

 

Ketiga, santri yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya seringkali dianggap sombong. Hal ini terjadi karena pesantren terlalu tertutup dan tidak berbaur dengan masyarakat.

 

Khumaero mengatakan, “Adanya kekerasan di lingkungan pesantren dapat tercipta dari faktor eksternal berupa keengganan santri untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan pandangan masyarakat yangmenganggap pesantren itu arogan.”

 

Khumaero, yang juga merupakan Kepala SekolahSMK Maarif Al-Munawwir Yogyakarta,juga menekankan kepada parasiswa untuk tidak takut melaporkan perundungan di lingkungan pesantren.

 

Ia mengatakan bahwa guru BK dapat menjadi orang pertama yang menerima pengaduan kekerasan di lingkungan pesantren. 

 

“Guru BK bisa menjadi tempat untuk menerima keluhan dan masalah yang dialami oleh murid dan guru.

 

Dia menambahkan bahwa sekolah perlu membentuk gugus tugas atau tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Pesantren, yang harus diketahui dan disetujui oleh pengasuh, kepala sekolah, dan perwakilan Santri.

 

Hal ini mengacu pada Keputusan Menteri Agama No. 1262 tahun 2024 tentang peraturan pengasuhan ramah anak di pesantren, yang menyatakan bahwa pesantren harus memiliki layanan atau tempat pengaduan bagi santri yang menjadi korban tindak kekerasan.

 

Sementara itu, Ketua Pengurus Besar Nahlatul Ulama (PBNU) Alyssa Kotrnada Wahid mengatakan bahwa kurangnya manajemen diri menjadi salah satu alasan mengapa santri menjadi korban perundungan.

Kategori :