Hal ini karena generasi pertama barista, yang memimpin budaya kopi di Korea,mulai menetap di Gangneung.
Ada sekitar 30 kedai kopi di lingkungan ini.
Kebanyakan dari mereka adalah kafe pemanggang. Mereka memanggang biji kopi secara langsungdan menawarkan aroma dan rasa kopi yang segar dan berbeda dari kedai kopi waralaba.
Lingkungan ini telah berkembang menjadi pusat kopi. Adajuga banyak atraksi yang berhubungan dengan kopi, seperti museum kopi, pabrik kopi, dan akademi barista.
5. Pasar Tongin
Pusat kuliner lainnya di Seoul adalah Pasar Tongin. Terletak di Jongno-gu, pasar ini menawarkan berbagai macam masakan.
Dosirak secara harfiah berarti kotak makan siang. Yeopchyeong adalah koin kuningan Korea dengan bagian tengah berbentuk persegi yang digunakan pada masa Dinasti Joseon.
Koin ini tidak digunakan di Korea, tetapi dapat digunakan sebagai mata uang di Pasar Tongin.
Ketika Anda membeli yeopchun, Andaakan diberikan kotak makan siang yang berfungsi seperti dompet, dan Anda dapat berkeliling pasar dan menukarkan yeopchun Anda dengan makanan yang ingin Anda beli,yang merupakan pengalaman yang tidak biasa.
Selain hidangan Korea sederhana seperti nasi dan sup, pasarini juga menawarkan berbagai macam lauk pauk seperti kue beras pedas, roti iga panggang, bola nasi dan omelet.
6. Jeonju
Untuk mencicipi masakan tradisional Korea, pergilah ke Jeonju. Berkat makanan laut segar dari Laut Barat dan Selatan serta hasil bumi dari tanah yang subur, Jeonju telah lama mengembangkan budaya kuliner.
Bibimbap adalah hidangan yang harusdicoba di Jeonju. Wisatawan juga dapat mencoba Jeonju Hanjeongsik.
Menu ini menawarkan lebih dari 30 jenis lauk pauk yang berbeda, termasuk sup, semur, sayuran berbumbu, dan makanan laut asin, semuanya disajikan dalam satu meja.
Selain itu, Jeonju juga memiliki budaya makanan khusus yang dikenal sebagai 'gamgeuk', kependekan dari 'gage (rumah pojok) maegju (bir)'.