Selain itu, Sultan mengingatkan bahwa tantangan demokrasi sering kali datang dari dalam. Yakni, potensi konflik atau perpecahan akibat isu-isu yang tidak sehat. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh informasi yang berpotensi memecah belah. Menurutnya, masyarakat perlu waspada terhadap hoaks atau kabar tidak benar yang mungkin muncul selama proses Pilkada, yang bisa saja dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan sempit.
Sultan juga menekankan pentingnya kebersamaan dalam menjaga suasana aman dan damai selama tahapan Pilkada. Ia berharap masyarakat Bengkulu dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menyelenggarakan pemilu yang aman dan penuh kedewasaan.
"Saya berharap masyarakat Bengkulu bisa menjaga suasana kondusif dan tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang memecah belah. Suksesnya Pilkada bukan hanya diukur dari hasil akhir, tetapi juga bagaimana prosesnya berlangsung dengan damai," jelas Sultan.
Keamanan dan ketertiban selama Pilkada, lanjutnya, adalah tanggung jawab bersama. Ia mengajak masyarakat untuk saling menjaga dan membangun rasa kebersamaan, sehingga pelaksanaan Pilkada dapat berjalan tanpa hambatan berarti.
"Mari kita jaga Bengkulu tetap damai dan kondusif. Saya yakin kita semua memiliki komitmen untuk menjaga stabilitas daerah ini," imbuh Sultan dengan penuh semangat.
Sultan menutup pesannya dengan harapan agar masyarakat Bengkulu dapat menjalani Pilkada dengan penuh kesadaran dan semangat kebersamaan. Ia percaya bahwa Pilkada yang berkualitas tidak hanya akan menghasilkan pemimpin yang baik, tetapi juga memperkuat semangat demokrasi yang sehat di masyarakat.
"Pilkada ini adalah kesempatan kita untuk menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi. Mari kita buktikan bahwa Bengkulu mampu menjadi teladan bagi daerah lain," tutur Sultan.