radarbengkuluonline.id - Ditha Hindriyani, mahasiswa semester 3 Jurusan Bimbingan Konseling Islam (BKI) di Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFAS) Bengkulu membuktikan bahwa kuliah dan berbisnis bisa berjalan beriringan.
Ditengah kesibukan kuliah, Ditha berhasil menjalankan bisnis seblak prasmanan yang populer di Desa Jenggalu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma. Bisnis ini telah berjalan selama satu tahun dan memberikan penghasilan hingga Rp 800.000 per hari.
BACA JUGA:Coming Soon ISC Pramuka UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, Ayo Buruan Daftar!
BACA JUGA:Ini Dia Kiat-Kiat Alvi Nurisa, Mahasiswa UINFAS Bengkulu Sampai Bisa Hafal Al-quran Sebanyak 11 Juz
Ditha memulai bisnis seblaknya berkat kecintaan terhadap kuliner. Terutama seblak, serta minatnya pada dunia bisnis.
"Awalnya saya suka makan seblak. Lalu, kepikiran untuk membuka usaha. Karena, di zaman sekarang banyak yang suka seblak. Terutama anak muda seumuran saya. Ini peluang besar," ujar Ditha kepada RADAR BENGKULU.
Inilah lokasi Seblak yang terletak di Desa Jenggalu, Kabupaten Seluma-Riski Rahma-radarbengkulu
Selain itu, Ditha ingin belajar manajemen waktu dan kewirausahaan secara langsung sambil mencari penghasilan tambahan untuk biaya kuliah dan membantu ekonomi keluarganya.
Menyelaraskan bisnis dan pendidikan tentu tidak mudah. Namun, Ditha berhasil dengan strategi manajemen waktu yang efektif. Ia memanfaatkan waktu luangnya untuk berbisnis. Terutama dengan mengurangi kegiatan bermain.
BACA JUGA:Dipimpin Rektor, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu Gelar Haflah Khotmil Qur'an Ma'had Al-Jami'ah
BACA JUGA:Buruan Daftar, UINFAS Bengkulu Akan Gelar Pemilihan Duta FUAD
"Saya selalu berusaha mengerjakan tugas tepat waktu dan memanfaatkan waktu luang untuk mempromosikan bisnis di media sosial," ujar Ditha. Usaha seblaknya buka setiap hari dari pukul 12 siang hingga 10 malam, dan kadang hingga pukul 11 malam jika masih banyak pembeli.