Mahasiswa UIN Bengkulu, Bisnis dan Pendidikan Bisa Berjalan Beriringan

Jumat 18-10-2024,07:37 WIB
Reporter : Riski Rahma
Editor : Azmaliar Zaros

Menurut Ditha, seblak adalah makanan yang sangat digemari di kalangan anak muda. Termasuk dirinya sendiri. Selain itu, menjual seblak memberinya kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas melalui variasi rasa dan topping. 

BACA JUGA:Besok, HMPS KPI UINFAS Bengkulu Selenggarakan Nobar dan Diskusi Film Kutukan Nikel

BACA JUGA:Muhammad Nuriqbal, Mahasiswa UINFAS Bengkulu Raih Juara 3 LKTI Perguruan Tinggi Islam Indonesia dan Malaysia

 

"Ini bukan hanya tentang uang, tapi juga tentang belajar kewirausahaan, mengembangkan keterampilan, dan menjadi lebih mandiri secara finansial," ujar Ditha.

Seblak prasmanan yang dijual oleh ditha memiliki harga mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 25 000. Ini tergantung pilihan dan variasi. Selain seblak, tersedia juga menu lain. Seperti kwetiau goreng, pempek, ceker mercon, sayap mercon, mie tektek, dan nasi goreng. 

 


Ditha Hindriyani, Mahasiswa UINFAS Bengkulu-Riski Rahma-radarbengkulu

Pembeli datang dari berbagai kalangan, termasuk siswa SMA dan masyarakat umum yang lewat di Jalan Lintas Bengkulu-Tais.

Ditha dibantu oleh ibunya yang menjaga warung pada pagi hari. Sedangkan untuk delivery dibantu oleh adiknya sepulang sekolah membantu mengantarkan pesanan sejak pukul 3 sore. 

BACA JUGA:Siap-Siap, FUAD Expo 2024 UINFAS Bengkulu Segera Hadir dengan Sajikan Kegiatan Menarik

BACA JUGA:Syafa Salsabila, Mahasiswa UINFAS Bengkulu Lulus Tes Mengajar Bahasa Arab di Thailand

 

Dari hasil berbisnis, Ditha mampu membeli berbagai kebutuhan untuk mendukung usahanya. Seperti kulkas freezer untuk menyimpan bahan makanan dan sepeda motor untuk delivery. 

"Di Seluma, tidak ada layanan Grab atau Maxim, jadi banyak pelanggan yang meminta delivery," tambah Ditha.

BACA JUGA:Tampilkan Tari Lecah Gabeng, Mahasiswa UINFAS Bengkulu Raih Medali Emas di SEIBA Internasional Festival 2024

Kategori :