Mereka seolah-oleh beriman untuk mengambil keuntungan atau enggan bermusuhan secara langsung dengan kaum muslimin.
Salah seorang tokoh orang munafik pada masa rasulullah adalah Abdullah bin Ubay bin Salul yang berasal dari bani Khajraz di Madinah.
Meskipun secara lisan ia mengucapkan keimanannya, namun sebenarnya ia membenci rasulullah karena dianggap sebagai penghalang dirinya untuk menjadi penguasa Madinah.
Orang munafik sangat sulit diatasi karena tidak dapat diketahui secara langsung, sehingga lebih berbahaya daripada orang kafir. Oleh karena itu, Islam sangat membenci kaum munafik.
Bahkan Allah SWT memberikan ancaman bagi mereka dengan ancaman yang besar yaitu akan dimasukkan dalam neraka yang paling bawah sebagaimana firman Allah dalam surat al-Nisa’ ayat 145 yang artinya:
''Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.''
CIRI-CIRI MUNAFIK
Meskipun munafik sangat dibenci dan dilaknat oleh Allah SWT, namun pada kenyataannya banyak manusia yang mengadopsi sifat tersebut.
Secara umum, ciri-ciri orang munafik terbagi kepada dua macam. Pertama berkaitan dengan hubungan kepada manusia (hablun minannas) dan kedua berkaitan dengan hubungan kepada Allah SWT (hablun minallah).
Ciri munafik yang berkaitan dengan sesama manusia sebagaimana dinyatakan dalam hadist yang
artinya: ''Tanda-tanda orang munafik ada tiga. Apabila berkata ia berdusta. Apabila berjanji ia mengingkari. Apabila diberi amanah ia berkhianat.''