"Dan Dia-lah yang menciptakan kamu dari seorang diri, kemudian Dia menjadikan darinya pasangannya, dan Dia menurunkan untukmu dari binatang ternak, delapan ekor. Dia menciptakan kamu dalam perut ibumu, ciptaan demi ciptaan dalam tiga kegelapan. Itulah Allah, Tuhanmu. Maka tidak ada Tuhan selain Dia. Maka, bagaimana kamu bisa dipalingkan?" (QS. Az-Zumar: 6)
Ayat ini menggambarkan proses awal penciptaan manusia, dimulai dari setetes air mani hingga menjadi janin yang berkembang dalam rahim ibu.
Proses ini merupakan rahmat dan kuasa Allah yang tidak terjangkau oleh akal manusia. Sebelum kita terlahir, kita telah ditentukan takdir-Nya, dan Allah sudah mengetahui dengan sempurna perjalanan hidup kita.
Fase Kehidupan di Dunia
Hadirin yang berbahagia
Setelah melalui proses kelahiran, kita kemudian menjalani kehidupan di dunia ini. Dunia adalah tempat ujian bagi setiap umat manusia. Allah berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya:
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh; mereka mendapat pahala yang tidak putus-putusnya." (QS. At-Tin: 4-6)
Kehidupan dunia adalah tempat untuk beramal, berusaha, dan beribadah kepada Allah. Dunia ini tidaklah kekal, segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah sementara, termasuk kehidupan kita. Setiap individu memiliki waktu yang terbatas, dan setiap amal yang kita perbuat akan menjadi bekal kita di akhirat nanti.
Namun, kita juga diingatkan bahwa dalam kehidupan dunia ini ada berbagai ujian dan cobaan yang datang silih berganti, sebagaimana Allah firmankan yang artinya:
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan begitu saja mengatakan: 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (QS. Al-Ankabut: 2-3)
Fase Setelah Kematian