Bank Indonesia Provinsi Bengkulu memberikan apresiasi atas capaian berbagai instansi, terutama dalam pengendalian inflasi yang sesuai dengan target.
Dhita juga mengungkapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan investasi dan mendorong digitalisasi di Provinsi Bengkulu.
"Kami mengapresiasi semua pihak yang telah membantu kami dalam mengendalikan inflasi dan mendorong peningkatan investasi, terutama melalui tim RIRU dan TP2DD yang bekerja keras dalam digitalisasi," ungkap Dhita.
Bengkulu sendiri telah mencapai kategori digitalisasi pada semua kabupaten dan kota, dengan dorongan penggunaan transaksi non-tunai melalui QRIS.
"Kami berharap seluruh masyarakat dan pemerintah daerah di Provinsi Bengkulu dapat terus mendukung dan mengimplementasikan digitalisasi, yang tentunya akan semakin memudahkan transaksi dan memperkuat sistem ekonomi," lanjut Dhita.
*Tantangan Ekonomi Global dan Iklim*
Di sisi lain, Dhita mengungkapkan bahwa tantangan utama yang dihadapi pada 2025 mencakup ketidakpastian ekonomi global, terutama di Amerika Serikat, serta dampak perubahan iklim.
"Kondisi ekonomi global yang belum stabil, dengan adanya ketegangan politik dan perang di beberapa negara, serta tantangan iklim, akan mempengaruhi perekonomian kita. Namun, kami tetap optimis dapat menghadapinya dengan langkah-langkah strategis," ujar Dhita.