Plt Gubernur Bengkulu Memastikan Mess Pemda Menjadi Perhatian Serius Pasca Kebakaran

Sabtu 07-12-2024,10:43 WIB
Reporter : Windi Junius
Editor : Syariah muhammadin

Selain itu, Rosjonsyah menyebutkan bahwa kerja sama dengan pihak swasta, termasuk investor luar negeri yang pernah menunjukkan minat, bisa menjadi opsi untuk meningkatkan kualitas pengelolaan mess tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa langkah apa pun yang diambil harus tetap mengedepankan kepentingan masyarakat Bengkulu.

 

Dia menggarisbawahi perlunya sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menjaga aset milik daerah. “Keamanan dan pemanfaatan aset harus menjadi prioritas. Dengan pengelolaan yang baik, kita tidak hanya bisa menghindari kerugian, tetapi juga memaksimalkan potensi yang ada,” tegasnya.

 

Kebakaran di Mess Pemda terjadi pada Selasa, 3 Desember 2024, sekitar pukul 13.45 WIB. Api melahap satu unit kamar di lantai tiga, yakni kamar 313, yang dihuni oleh dua siswa Diktukba Polri, Arya Gunanza dan Azmi Mulyansya. Saat kejadian, kedua penghuni kamar sedang bertugas di Polresta Bengkulu.

 

Kebakaran pertama kali terdeteksi sekitar pukul 13.50 WIB oleh dua petugas penjaga mess, Fredi Dewantara dan Yusuf Markon. Mereka mencium bau asap dari lantai tiga dan segera melakukan pengecekan. Ketika tiba di lokasi, lorong di lantai tiga sudah dipenuhi asap tebal.

 

Setelah memeriksa setiap kamar, mereka menemukan sumber api berasal dari kamar 313. Meski berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya, kobaran api terus membesar. Para petugas akhirnya melaporkan kejadian ini kepada pengasuh mess dan pihak berwenang.

 

Tim pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi kejadian setelah laporan diterima. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.30 WIB, dengan kerusakan terbatas pada kamar 313 dan sebagian kecil area lorong di lantai tiga. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun sejumlah barang milik penghuni kamar dilaporkan hangus terbakar.

 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni, menyatakan bahwa cuaca ekstrem dapat memicu berbagai insiden, termasuk kebakaran. 

 

“Angin kencang dan hujan deras tidak hanya memicu banjir, tetapi juga bisa meningkatkan risiko korsleting listrik seperti yang diduga terjadi di Mess Pemda,” ujarnya.

 

Kategori :