“Kami ingin desa ini menjadi percontohan yang menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat pesisir bisa diwujudkan melalui sinergi antara pemerintah, TNI AL, dan masyarakat itu sendiri,” katanya.
Program Kampung Bahari Nusantara ini juga memiliki visi besar untuk menjadikan Desa Pasar Seluma sebagai desa mandiri berbasis maritim. Menurut Octo, program ini tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga mencakup penguatan kapasitas masyarakat dalam berbagai bidang.
“Kami berupaya agar masyarakat tidak hanya terbantu secara ekonomi, tetapi juga memiliki akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan peluang usaha berbasis maritim,” lanjut Octo.
Selain itu, Lanal Bengkulu menargetkan penguatan sinergi antara TNI AL, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk mendukung keberlanjutan program. Dalam peresmian yang juga bertepatan dengan peringatan Hari Armada 2024, Octo menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan kunci sukses pelaksanaan KBN di Seluma.
“Kami optimis KBN ini mampu menciptakan masyarakat pesisir yang lebih mandiri, baik dari sisi ekonomi maupun sosial. Semoga program ini terus berkelanjutan dan bisa direplikasi di daerah lainnya,” ucapnya penuh semangat.
Octo menjelaskan bahwa KBN berfokus pada lima klaster utama, yang dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat secara komprehensif
Pertama Kesehatan, Penyediaan layanan pengobatan gratis dan program pemenuhan gizi. Kemudian Edukasi, Peningkatan akses pendidikan untuk anak-anak pesisir. Selanjutnya Ekonomi, Mendorong kemandirian ekonomi masyarakat dengan pelatihan dan pemberdayaan usaha mikro. Seterusnya Pertahana, Penguatan wawasan kebangsaan untuk menjaga kedaulatan di wilayah pesisir. Dan terakhir Pariwisata, Pengembangan potensi wisata bahari di Desa Pasar Seluma sebagai sumber pendapatan baru.
Dengan pendekatan multidimensi ini, TNI AL melalui Lanal Bengkulu berharap masyarakat Desa Pasar Seluma dapat menikmati kesejahteraan yang merata dan berkelanjutan.