HUT ke-79 PGRI, Plt. Gubernur Bengkulu Ingati Peran Guru dan Kualitas Pendidikan

Rabu 18-12-2024,14:16 WIB
Reporter : Windi Junius
Editor : Syariah muhammadin

 

RADAR BENGKULU – Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tingkat Provinsi Bengkulu tahun ini menjadi panggung apresiasi bagi para pendidik.

Acara yang dipusatkan di Kabupaten Rejang Lebong, Rabu (20/11), dihadiri Plt. Gubernur Bengkulu Rosjonsyah, yang menegaskan pentingnya peran guru dalam membangun generasi emas bangsa.

"Para guru adalah ujung tombak kemajuan pendidikan. Tanpa mereka, sulit bagi kita mencetak sumber daya manusia berkualitas di Bengkulu," ujar Rosjonsyah dalam sambutannya.

BACA JUGA:PGRI Pertanyakan Pembayaran 5 Item Hak Guru, Kepala Dikbud Seluma Bilang Ini

BACA JUGA:Respon PGRI Bengkulu Tentang Peningkatan Kesejahteraam Guru yang Disampaikan Presiden Prabowo

Di tengah riuh tepuk tangan ratusan peserta yang memenuhi lokasi acara, Rosjonsyah menegaskan komitmennya terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Bengkulu.

"Kami telah mengalokasikan anggaran pendidikan melalui APBD Provinsi Bengkulu untuk mendukung berbagai program peningkatan kompetensi guru, termasuk kegiatan PGRI," katanya.

Acara ini mengusung tema nasional, "Guru Bermutu, Indonesia Maju; Guru Hebat, Indonesia Kuat," sebuah pengingat bahwa peran guru bukan sekadar pengajar di kelas, melainkan arsitek masa depan bangsa.

Di tengah berbagai tantangan, seperti kesenjangan sarana pendidikan dan distribusi tenaga pengajar, Rosjonsyah mengajak seluruh pihak untuk saling bersinergi.

Salah satu isu yang ia soroti adalah penempatan guru yang lebih efektif, terutama di daerah pedesaan.

"Guru yang tinggal di desa seharusnya mengajar di desa tersebut. Jangan sampai ada guru dari luar daerah yang justru ditempatkan di desa itu, padahal ada guru lokal yang bisa mengisi posisi tersebut," tegas Rosjonsyah.

Pernyataan itu langsung disambut anggukan dari para peserta yang mayoritas adalah anggota PGRI.

Bagi mereka, isu penempatan guru memang masih menjadi tantangan besar di lapangan. Tak jarang, guru harus menempuh perjalanan jauh atau bahkan pindah ke wilayah lain hanya untuk memenuhi tuntutan tugas.

Selain masalah distribusi tenaga pengajar, Rosjonsyah turut menyinggung perlunya perlindungan hukum bagi para guru. Menurutnya, guru harus bisa bekerja dengan tenang tanpa merasa terancam oleh intimidasi atau kekerasan. "Kami berupaya memberikan jaminan hukum agar para guru dapat menjalankan tugas mulianya dengan penuh dedikasi," tambahnya.

Kategori :