"Tadi kami segel ruang kerja kades dengan menggunakan gembok. Kami berikan waktu satu minggu. Jika tidak ada tindakan tegas dari pemerintah daerah. Kami akan datang lagi dengan massa yang lebih banyak," pungkas Elvinda.
Sementara itu, Camat Pondok Suguh, Rustam Effendi dikonfirmasi melalui sambungan telepon membenarkan adanya aksi puluhan warga di kantor desa Air Berau. Warga menuntut supaya kades segera diberhentikan dari jabatannya.
Diakui Camat, aspirasi masyarakat di Desa Air Berau, pihaknya bersama perangkat desa dan BPD telah melakukan rapat bersama. Bahkan,telah bersurat secara resmi ke Bupati Mukomuko.
"Suratnya sudah kami sampaikan sekitar beberapa minggu lalu, salah satu poinnya adalah meminta diberhentikan Kades Air Berau inisial Ap. Ini merupakan aspirasi dan desakan langsung dari masyarakat desa setempat," ungkap Camat.
Ditanya terkait tudingan warga yang mengatakan kades berbuat yang tidak senonoh. Camat mengaku tidak tahu pasti.
Kalau mengenai hal itu (perselingkuhan) saya tidak mengetahui pasti. Yang jelas ada satu kejadian sebelum waktu pencoblosan Pilkada 2024 lalu. Kades itu bertamu ke salah satu rumah warganya sudah malam hari. Tidak layak lagi kalau mau bertamu sudah larut malam," demikian Camat.
Radar Bengkulu sudah berusaha meminta langsung tanggapan Kades Air Berau melalui sambungan telepon. Namun upaya itu belum dijawab.
Pesan WhatsApp yang dikirim ke nomor Kades Air Berau Ap untuk meminta keterangan dan tanggapan juga belum direspon.