Bulog Provinsi Bengkulu Genjot Serapan Beras Petani, Optimis Capai 1.023 ton Beras Target April 2025

Kamis 13-02-2025,19:52 WIB
Reporter : windi
Editor : syariah muhammadin

 

RADAR BENGKULU – Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Bengkulu terus menggenjot serapan beras petani. Hingga Februari ini, tercatat sebanyak 264,8 ton beras berhasil diserap dari petani lokal, mendekati target 1.023 ton yang harus dicapai hingga April 2025.

Sebagian besar beras yang sudah masuk berasal dari Kabupaten Lebong dan Mukomuko. Manager Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Perum Bulog Kanwil Bengkulu, Guslindawati, mengungkapkan bahwa kedua daerah ini menjadi pemasok utama karena sedang dalam masa panen.

"Saat ini, serapan terbesar datang dari Lebong dan Mukomuko," kata Guslindawati, Rabu (12/2).

Namun, serapan beras tidak berhenti di dua wilayah itu saja. Bulog Bengkulu juga bersiap menyerap beras dari Kabupaten Seluma dan Bengkulu Selatan pada Maret mendatang, saat dua daerah tersebut memasuki masa panen. Dengan strategi ini, Guslindawati optimistis target serapan akan tercapai sebelum April berakhir.

BACA JUGA: Program Bantuan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Ditunda, Bagaimana dengan Stok Beras di Bengkulu?

BACA JUGA:APJI Provinsi Bengkulu Siap Sukseskan Program MBG, Trisna Anggraini: Kita Siap 20 Catering Se-Bengkulu

"Target ini untuk musim panen hingga April. Kami yakin bisa terealisasi sesuai rencana," ujarnya.

Untuk memastikan serapan tetap berjalan lancar, Bulog Bengkulu menggandeng mitra penggilingan padi di berbagai daerah. Sistem pembelian beras dilakukan sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan. Tahun ini, HPP beras mengalami kenaikan dari Rp 11 ribu menjadi Rp12 ribu per kilogram di tingkat gudang Bulog.

"Kami bermitra dengan penggilingan padi. Bulog Bengkulu sendiri hanya bertugas menyerap beras petani sesuai dengan ketentuan yang ada," jelas Guslindawati.

Selain stabilisasi harga, langkah ini juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan stok beras di Bengkulu, terutama menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri yang biasanya diiringi lonjakan permintaan.

Di Bengkulu, beberapa daerah menjadi sentra utama produksi beras, seperti Lebong, Mukomuko, Seluma, dan Bengkulu Selatan. Namun, menurut informasi yang diterima Bulog, beras asal Lebong dan Bengkulu Selatan disebut memiliki kualitas terbaik dan paling diminati di pasaran.

"Beras dari Lebong dan Bengkulu Selatan dikenal memiliki kualitas unggul. Jika diolah, hasilnya lebih banyak dan rendemennya lebih bagus dibanding daerah lain," kata Guslindawati.

Rendemen yang tinggi berarti beras yang dihasilkan lebih banyak dari setiap kilogram gabah yang digiling, sehingga lebih menguntungkan bagi petani dan pengusaha penggilingan padi.

Perum Bulog secara nasional menargetkan penyerapan setara 3 juta ton beras pada 2025, yang mencakup beras dalam berbagai bentuk, baik gabah kering panen (GKP), gabah kering giling (GKG), maupun beras siap konsumsi.

Kategori :