Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang paling banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dalam berbagai jenis masakan khas Nusantara. Meski bukan kebutuhan pokok, komoditas ini hampir pasti dibutuhkan bagi masakan khas tiap daerah di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi cabai rawit sudah mulai diminati.
"Bahkan dari pengalaman, cabe rawit tidak akan jatuh seperti harga cabe merah. Serendah - rendahnya cabe merah diangka Rp 20 ribu perkilo, cabe rawit setidaknya diangka Rp 30 ribu perkilo.Hal ini tentunya memperlihatkan kepada kita bahwa tanaman cabai mempunyai potensi. Untuk itu harus kita manfaatkan potensi tersebut,"harapnya.
BACA JUGA:Waspada, Ternak di Bengkulu Selatan Mulai Terserang SE dan PMK Lagi
Apalagi generasi melenial sampai 2045 akan diisi sekitar 60 sampai 70 persen yang disebut dengan bonus demografi. Yang artinya usia produktif akan lebih banyak dibanding dengan yang sudah tua. Kalau saat ini generasi usia produktif tidak dibekali, nantinya akan menjadi beben negara.
Kalau sekilas cabai menjadi salah satu komoditas yang masuk dalam kelompok pembentuk inflasi. Kenaikan harga komoditas ini berdampak pada inflasi, sehingga bisa menurunkan daya beli masyarakat dan berpotensi menahan laju pertumbuhan ekonomi nasional.
BACA JUGA:Komisi I DPRD Kunjungi Kantor Bapenda Bengkulu Selatan, Dukung Peningkatan PAD
BACA JUGA:Begini Cara Polres Bengkulu Selatan Agar Personel Tetap Sehat dan Bugar
Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menstabilkan pasokan dan meredam kenaikan harga cabai antara lain dengan mengadakan buffer stock berupa standing crop di wilayah-wilayah daerah penyangga, mengedukasi masyarakat untuk mengonsumsi cabai olahan, sehingga tidak tergantung kepada cabai segar, dan menggerakkan masyarakat untuk bertanam cabai di pekarangan.
"Artinya, pemerintah mulai dari tingkat desa juga harus memperhatikan,kalau ada generasi muda yang berpotensi didalam bidang pertanian jangan dianggap sepele. Karena, dari petanilah kita bisa mendapatkan jenis - jenis komoditas yang kita inginkan.Dengan jenis komoditas pertanian yang stabil bisa membawa kita keluar dari inflasi berkepanjangan,"pungkas Sukarni.