Masyarakat Bengkulu Selatan Diminta Tanam Cabai Minimal Satu Batang di Pekarangan Rumah
![Masyarakat Bengkulu Selatan Diminta Tanam Cabai Minimal Satu Batang di Pekarangan Rumah](https://radarbengkulu.disway.id/upload/1a2be2703dd52cba1766498e518b959a.jpg)
Sekretaris Daerah Bengkulu Selatan Sukarni Dunip,SP.M.Si menyampaikan kepada seluruh Kepala Desa terkait action komoditas cabe rawit-Fahmi-radarbengkulu
radarbengkuluonline.id, Manna - Hampir setiap memasuki bulan suci Ramadhan dan hari lebaran harga cabai merah maupun cabai rawit melonjak karena tingginya permintaan komoditas tersebut.
Walaupun Bengkulu Selatan tidak termasuk Indeks Perkembangan Harga (IPH) 10 besar di Indonesia, tetapi bagi Bengkulu Selatan itu sudah sangat tinggi. Yaitu komoditas holtikultura cabe rawit yang harganya saat ini perkilonya mencapai Rp 100 ribuan dan cabe merah diangka Rp 60 ribuan. Hal ini juga akan menjadi perhatian nasional.
BACA JUGA: Dukung Program Domisili, SMPN 15 Bengkulu Selatan Siap Tampung Siswa Baru Untuk Tiga Ruang Belajar
BACA JUGA:Masyarakat Bengkulu Selatan Diminta untuk Cek Rekening
Sekretaris Daerah Bengkulu Selatan Sukarni Dunip,SP.M.Si menyampaikan bahwa pihaknya telah melaksanakan rapat bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri),dan disampaikan bahwa terkait melonjaknya harga cabe rawit ini, pihak kementerian tidak membutuhkan data - data yang ada. Melainkan, apa - apa yang akan dilakukan oleh Bengkulu Selatan untuk menangani hal tersebut.
"Untuk mengatasi itu, kita sudah meminta kepada Dinas Pertanian, dalam hal ini Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) melakukan upaya gerakan, minimal masyarakat yang ada di Bengkulu Selatan minimal mempunyai tanaman cabe tersebut satu batang saja dipekarangan rumah. Terkait nantinya berhasil tumbuh atau tidak kita sudah berusaha,"ujar Sukarni kepada seluruh Kepala Desa di Kedurang beberapa waktu yang lalu.
BACA JUGA:Kurangi Pelanggaran, Polres Bengkulu Selatan Gelar Operasi Keselamatan Nala 2025
BACA JUGA:Terus Berlanjut, Program Replanting di Bengkulu Selatan Tahun 2025
Meski hanya sebagai bumbu dapur, pedasnya harga cabai itu mampu memicu inflasi dan menggerus daya beli masyarkat.Untuk itu diharapkan kepada Dinas Pertanian cepat merespon hal tersebut. Jangan menjadi persoalan yang berkepanjangan. Ajak seluruh masyarakat, dalam hal ini bentuk action bagaimana seluruh Kepala Desa dibebani oleh ketahanan pangan.
Apalagi di Pemerintahan Desa dalam anggaran Dana Desa (DD) sudah pasti peruntukannya, ada sekitar 20 persen untuk ketahan pangan. Apalagi saat ini cabe rawit sudah menggila harganya. Kalau dulu dari 10 orang hanya 1 yang makan cabe rawit, sekarang 9 orang yang makan cabe. Bahkan disetiap sudut ada yang namanya pecel lele dan usaha lainnya menggunakan cabe tersebut.
BACA JUGA:Ini Dia Jumlah Pagu Anggaran Keuangan yang Diserahkan ke Desa di Bengkulu Selatan Tahun 2025
BACA JUGA:Kodim 0408 Bengkulu Selatan Ikut Membantu Sukseskan Program Ketahanan Pangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: