“Retret ini bukan sekadar refleksi, tetapi juga wadah bertukar gagasan. Dengan diskusi dan pengalaman bersama, kita bisa menemukan inovasi yang bermanfaat untuk daerah masing-masing,” jelas Helmi Hasan.
Ia menambahkan, program semacam ini penting untuk memperkuat kolaborasi antar-daerah. “Tantangan pembangunan saat ini membutuhkan sinergi yang kuat. Retret ini menjadi momentum untuk saling belajar dan berbagi solusi,” ujarnya.
Melihat manfaat besar dari retret ini, Helmi Hasan berencana mengadaptasi konsep serupa di Bengkulu. Ia ingin program ini tidak hanya diikuti oleh pejabat pemerintahan, tetapi juga pelajar, mahasiswa, dan kepala desa.
“Kita ingin menghadirkan sesuatu yang baik untuk Bengkulu. Program retret ini bisa menjadi sarana pembinaan karakter dan kepemimpinan bagi generasi muda serta aparatur desa,” ujarnya.
Ia menegaskan, program ini akan dirancang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Bengkulu. “Kita akan menyesuaikan dengan konteks lokal, tetapi tetap mempertahankan esensi retret sebagai ajang refleksi dan penguatan kepemimpinan,” jelasnya.
Kepala daerah lain yang turut serta dalam retret ini menyambut baik rencana Helmi Hasan. “Ini ide yang bagus. Retret tidak hanya bermanfaat untuk pejabat, tetapi juga untuk generasi muda dan aparatur desa,” ujar salah seorang peserta.
Masyarakat Bengkulu pun menaruh harapan besar pada program ini. “Kami berharap program retret bisa membawa perubahan positif, terutama dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pembangunan di Bengkulu,” kata seorang warga Bengkulu yang dihubungi secara terpisah.
Dengan semangat baru yang dibawa dari Magelang, Helmi Hasan siap mewujudkan program retret di Bengkulu. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kepemimpinan dan sinergi antar-pemangku kepentingan, demi kemajuan bersama.