Tetapi ada juga tanaman yang tidak cocok untuk ditanam dilingkungan sekolah dan tidak termasuk penilaian program Adiwiyata. Seperti penanaman kelapa sawit dilingkungan sekolah. Walaupun menjadi sekolah hijau, tetapi tanaman tersebut tidak ramah anak. Karena, tanaman kelapa sawit mengandung duri. Artinya, tidak bisa menjadi sekolah ramah anak.
Artinya, setiap penanaman yang akan dilakukan, pihaknya sangat selektif memilih pohon apa saja yang bisa ditanam. Selain nanti batangnya berguna, bisa juga menghasilkan buah yang bisa dimakan. Bahkan setelah nantinya pohon yang ditanam ini sudah tumbuh besar dan berbuah, pihaknya juga berencana akan membuat seperti Gazebo untuk seluruh warga yang ada disekolah bisa menikmati keasrian alam yang ada dilingkungan sekolah.
BACA JUGA:Partai NasDem Buka Rekrutmen Calon Bupati BS Pengganti Gusnan Mulyadi di PSU Pilbup Bengkulu Selatan
BACA JUGA:Ini Bukti Polres Bengkulu Selatan Mendukung Ketahanan Pangan Nasional, Panen Raya Tahap I Sukses
"Nantinya kita juga akan berusaha memodifikasi antar sekolah alam dan sekolah reguler, sehingga siswa maupun guru tidak hanya terpaku bahwa pembelajaran itu harus dilakukan diruang kelas saja. Bahkan kalau nanti memungkinkan pihaknya akan membuat sebuah lokasi alami yang bisa digunakan untuk dewan guru melakukan rapat dan sebagainya,selain itu bisa membuka pola pikir berwirausaha," pungkas Olsipin.