Saddam menjelaskan berbagai tanda-tanda dehidrasi yang tidak terlihat dan perlu diwaspadai.
Beberapa di antaranya adalah merasa lemas meskipun telah cukup mengonsumsi air, pusing ketika bangkit secara tiba-tiba, kram otot di malam hari, serta kulit yang kering dan bibir yang pecah.
Keadaan ini sering kali tidak disadari dan dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari, serta kegiatan ibadah selama Ramadan.
"Karena itu, sangat penting untuk menemukan sumber hidrasi yang tidak hanya memiliki air tetapi juga mengandung elektrolit alami," ujarnya.
Ia menyatakan bahwa air putih seharusnya tidak diabaikan saat sahur dan berbuka, namun untuk mencapai keseimbangan elektrolit yang lebih baik, minuman tinggi elektrolit seperti air kelapa jauh lebih bermanfaat.
Kandungan alami kalium, natrium, dan magnesium dalam air kelapa mendukung tubuh untuk lebih efektif menyerap cairan, sehingga proses rehidrasi berlangsung lebih cepat dan efisien dibandingkan minuman berkafein atau bersoda.
Di samping itu, air kelapa mengandung gula alami yang memberikan energi secara bertahap tanpa memicu peningkatan gula darah yang berlebihan.
Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal kesehatan Amerta Nutrition menyatakan bahwa air kelapa bisa meningkatkan metabolisme pada diabetes tipe dua melalui aksi antioksidan fitokimia, mineral, dan vitamin.