radarbengkuluonline.id, Manna - Saat ini Dinas Pariwisata Bengkulu Selatan mulai melakukan terobosan baru dengan mengembangkan wisata sesuai dengan potensi yang dimiliki setiap daerah.
Saat ini Bengkulu Selatan memiliki 11 Kecamatan dan 142 desa. Artinya, dalam pengembangan wisata harus dilihat potensi apa saja yang bisa dikembangkan. Sehingga nantinya pengembangan wisata akan semakin cepat, tanpa harus memaksakan sesuai dengan daerah lainnya.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Akhirnya Bangun Jalan Air Muring – Tanjung Harapan
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bengkulu Selatan Rendra Febrianto SS.M.Si menyampaikan, program ini diarahkan agar setiap desa wisata yang sudah eksis dapat berkembang lebih maksimal sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing wilayah.Sehingga wisata itu akan hidup sesuai potensi yang disajikan.
"Artinya, untuk perencanaan pengembangan wisata desa ini tidak bisa kita lakukan dalam bentuk seragam. Karena di setiap daerah dipastikan tidak bisa dilakukan secara seragam. Setiap desa memiliki kebutuhan yang berbeda. Mulai dari infrastruktur, pembinaan, hingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) serta potensi alamnya,"papar Rendra kepada RADAR BENGKULU, Sabtu,23 Agustus 2025.
BACA JUGA:Pengurus Gabungan Organisasi Wanita Kota Bengkulu Dikukuhkan Wakil Walikota
Untuk desa-desa yang sudah eksis secara perencanaan tetap diusulkan. Tetapi akan dilihat dari posisi pendanaan dan prioritas. Mungkin saja ada desa yang butuh prasarana, ada yang butuh peningkatan kapasitas, dan ada juga yang butuh pembinaan. Jadi, harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing desa.
Ada beberapa wisata di Bengkulu Selatan ini yang sudah berjalan. Seperti di Desa Ketaping di Kecamatan Manna dengan potensi wisata pantai. Kemudian Desa Nanti Agung dengan keindahan alam pegunungan, hingga kawasan Pantai. Pasar Bawah yang berada di Kota Manna yang terus dipoles menjadi ikon wisata budaya dan kuliner.
BACA JUGA: Lahan Perkemahan Kwarcab Pramuka Kota Bengkulu akan Dimatangkan Lagi
"Untuk menjadi pusat tujuan wisatawan memang tidak mudah. Yang harus menjadi fokus kita bukan hanya pembangunan fisiknya saja, tetapi yang lebih penting itu SDM yang ada disekitarnya. Bagimana nantinya mereka memelihara serta memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung yang akan berwisata,"pungkas Rendra.