radarbengkuluonline.id - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bengkulu kembali melaksanakan panen sayur pakcoy hasil dari lahan pertanian yang dikelola langsung oleh warga binaan pemasyarakatan (WBP), Senin (13/10).
Hasil panen tersebut kemudian disalurkan langsung ke dapur rutan untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari para penghuni rutan.
BACA JUGA:Pelindo Kenalkan Dunia Kemaritiman kepada Pelajar di Kota Bengkulu
Kepala Rutan Bengkulu Yulian Fernando, memimpin langsung kegiatan panen raya yang berlangsung di area pertanian Rutan. Dalam keterangannya, ia menyampaikan bahwa program pertanian ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian yang rutin dilaksanakan oleh pihaknya.
Selain memberikan keterampilan dan aktivitas positif bagi warga binaan, kegiatan ini juga berkontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan internal rutan.
BACA JUGA:Lomba IGA Tingkat Nasional, Walikota Optimis Kota Bengkulu Kembali Raih Prestasi
“Alhamdulillah, hari ini kita kembali bisa melakukan panen pakcoy. Semua ini hasil kerja keras warga binaan yang membuktikan bahwa meskipun sedang menjalani masa pidana, mereka tetap bisa berkarya dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat,” ujar Yulian.
Lahan pertanian di Rutan Bengkulu dikelola secara intensif dengan memanfaatkan pekarangan yang ada. Tanaman pakcoy dipilih karena mudah dibudidayakan, bergizi tinggi, dan memiliki masa panen yang relatif singkat, yakni sekitar 30–40 hari setelah tanam. Melalui program ini, warga binaan tidak hanya diajarkan keterampilan bercocok tanam, tetapi juga ditanamkan nilai-nilai kerja sama, tanggung jawab, dan kemandirian.
BACA JUGA:Walikota Bengkulu Buka Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
Yulian menambahkan bahwa kegiatan pertanian tersebut merupakan bagian dari implementasi 13 Program Akselerasi Menimipas, yang digagas oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Program ini mendorong setiap satuan kerja pemasyarakatan untuk meningkatkan produktivitas serta membangun sistem pembinaan yang berkelanjutan.
“Kami ingin program ini terus berjalan. Ke depan, tidak hanya pakcoy yang dibudidayakan, tetapi juga berbagai jenis tanaman lain agar variasi pangan semakin beragam. Lebih penting lagi, warga binaan bisa membawa ilmu ini ke masyarakat ketika mereka kembali nanti,” tegas Yulian.
BACA JUGA:Pelindo Kenalkan Dunia Kemaritiman kepada Pelajar di Kota Bengkulu