radarbengkuluonline.id — Suasana halaman Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Senin pagi (13/10), tampak lebih sibuk dari biasanya. Di bawah langit yang mulai terik, ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) berdiri rapi mengikuti apel bersama yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Bengkulu H. Mian.
Apel ini bukan sekadar rutinitas. Dengan nada tegas namun tenang, Mian mengingatkan seluruh jajaran PUPR bahwa waktu mereka untuk menyelesaikan pekerjaa infrastruktur tahun anggaran 2025 hampir habis. “Ini sudah masuk masa krusial. Sisa waktu kita sekitar 60 hari kerja, jadi jangan sampai ada proyek yang kejar tayang di akhir tahun,” ujarnya lantang, disambut anggukan para pegawai.
BACA JUGA:Perindo Provinsi Bengkulu Berkomitmen Menghadirkan Perubahan Nyata Bagi Masyarakat
Turut hadir dalam apel itu Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, R.A. Denny, serta Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso. Ketiganya tampak berdiri di depan barisan, mendengarkan setiap laporan singkat dari para kepala bidang.
Wagub Mian dalam arahannya menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan program prioritas utama pasangan Gubernur Helmi Hasan dan dirinya. Fokus utamanya tetap sama: membangun jalan dan sarana penunjang ekonomi rakyat di berbagai kabupaten/kota.
BACA JUGA:Walikota Bengkulu Tantang Mahasiswa Unib Untuk Mendesain Bangunan Masjid Terapung
“Pembangunan bukan soal angka penyerapan anggaran semata. Tapi soal manfaat yang benar-benar dirasakan masyarakat,” ujar Mian. Ia menyebut, setiap meter jalan yang diperbaiki, setiap jembatan yang dibangun, dan setiap drainase yang diperkuat harus menjadi bukti nyata kehadiran pemerintah di tengah rakyat.
Menurutnya, menjelang akhir tahun anggaran, banyak instansi kerap terjebak dalam mentalitas ‘yang penting serapan tuntas’. Ia mengingatkan agar hal tersebut tidak terjadi di Bengkulu. “Saya minta jangan ada pekerjaan yang dikebut asal selesai. Kualitas itu harga mati,” tegasnya.
BACA JUGA:Erna Sari Dewi Kukuhkan Pengurus 14 DPC Nasdem Kabupaten Seluma
Mian menyebutkan, masa dua bulan terakhir tahun anggaran adalah periode paling menentukan. Di saat yang sama, kondisi cuaca dan dinamika kontraktor kerap menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu, ia meminta seluruh pejabat struktural hingga pengawas lapangan agar lebih aktif memantau proyek-proyek strategis daerah.
“Saya tahu banyak pekerjaan yang sudah berjalan baik, tapi jangan lengah. Cek lapangan, pantau progres fisiknya, pastikan spesifikasi teknisnya sesuai kontrak,” katanya.
BACA JUGA:Masyarakat Terharu Melihat Pasar Barukoto yang Sedang Direnovasi