radarbengkuluonline.id - Staf Ahli Setda Kota Bengkulu Dewi Dharma bersama pejabat terkait mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pusda TIPD melalui zoom, di Ruang Monitoring Center Diskominfo Kota Bengkulu, Senin (17/11).
Rakor ini menyoroti pentingnya kolaborasi Pemda dalam menjaga stabilitas harga bahan pangan melalui penguatan sistem Makan Bergizi Gratis (MBG), termasuk pemetaan kebutuhan bahan makanan keperluan MBG, serta mitigasi potensi gejolak harga yang dapat mempengaruhi harga bahan MBG.
BACA JUGA:Program Kota Bengkulu Terang Benderang Terus Berlanjut Tahun 2026
Dalam hal ini, juga dilakukan pembahasan evaluasi Program 3 Juta Rumah, Pusda TPID menekankan perlunya akselerasi dukungan pemerintah daerah, terutama terkait penyediaan lahan, kemudahan perizinan, ketersediaan PSU, serta sinkronisasi program perumahan pusat dan daerah.
Kemudian, Pemda diharapkan mampu memperkuat peran fasilitasi agar target penyediaan rumah layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah dapat tercapai.
BACA JUGA:Tahun 2026, Kota Bengkulu Fokus Tingkatkan PAD dan Pembangunan
Sementara itu, terkait inflansi ada beberapa wilayah di Indonesia mengalami IPH tertinggi. Seperti di Pulau Sumatera IPH tertinggi terjadi di Kabupaten Bengkulu Selatan dengan nilai perubahan IPH 1.30% dari bulan sebelumnya. Sedangkan IPH tertinggi di pulau Jawa terjadi di Kabupaten Mojokerto dengan perubahan IPH 1.77%.
Komoditas penyumbang yang andil dalam kenaikan IPH di minggu kedua bulan November ini terjadi kenaikan IPH dibeberapa wilayah didominasi oleh cabai merah, telur ayam dan bawang merah.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Berikan Solusi Bagi PKL Pasar Minggu, Bukan Hanya Menggusur
Melalui Rakor ini juga diharapkan bahwa keterlibatan aktif pemerintah daerah menjadi kunci tercapainya stabilitas inflasi pada sektor konstruksi dan MBG sehingga dapat memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat.