radarbengkuluonline.id -- Para pembaca rahimakumullah, tidak terasa hari ini kita sudah memasuki hari Jumat lagi. Untuk itu, redaksi sudah menyiapkan khutbah Jumat untuk pembaca semua. Judulnya, Sifat Qanaah, Menjaga Hati dari Keserakahan.
Materi ini ditulis oleh Ustadz HM. Nasron. HK. Rencananya, materi ini akan disampaikan saat menjadi khatib shalat Jumat diMasjid Jami' Babussalam, Jalan P.Natadirja KM.8 Kelurahan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
Apa saja isi materi khutbahnya, silahkan dibaca langsung tulisannnya dibawah ini. Selamat membaca! Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT
Mengawali khutbah Jumat ini, khatib mengajak kepada diri sendiri dan seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepadaAllah Swt dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Beribadah kepada Allah tersebut pada akhirnya menjadi sebuah bukti dari ketakwaan seorang hamba, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an yang artinya: "Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS Al-Baqarah: 21)
Sudah sepatutnya hanya Allah yang menjadi Tuhan bagi kita, karena dari Dialah segala anugerah dan nikmat dapat kita peroleh.
Pada lanjutan ayat di atas, Allah berfirman: yang Artinya, "(Dialah) yang menjadikan bagimu bumi (sebagai) hamparan dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untuk kamu. Oleh karena itu, janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui." (QS Al-Baqarah : 22)
Dengan berbagai nikmat yang telah dikaruniakan Allah kepada kita tersebut, sudah sepatutnya pula untuk senantiasa kita bersyukur. Bersyukur dengan berterimakasih dan memuji kepada Allah atas pemberian-Nya serta memanfaatkan nikmat tersebut di jalan kebaikan.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Syukur juga sangat terkait dengan sikap kita dalam menerima segala pemberian dari Allah. Terlebih, di zaman sekarang, yang banyak orang menilai pencapaian hidup dari pencapaian materi baik kekayaan, jabatan, dan lain sebagainya.
Selain bersyukur, penting bagi kita untuk memiliki sifat qana’ah. Qanaah adalah sikap menerima dan merasa cukup atas rezeki yang telah Allah berikan, tanpa disertai rasa iri terhadap apa yang dimiliki orang lain.
Sifat ini semestinya dimiliki oleh setiap muslim. Karena qanaah membantu kita untuk hidup lebih tenang. Tidak berlebihan dalam mengejar dunia, serta lebih fokus pada rasa syukur dan ketaatan kepada Allah.
Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya, “Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi kecukupan rezeki, dan diberikan qana’ah oleh Allah atas apa yang diberikan kepadanya. (HR Muslim)
Dengan memiliki sifat qana’ah, seseorang akan senantiasa merasa bersyukur atas pemberian nikmat dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Sebaliknya, bila seseorang tidak memiliki sifat qana’ah, maka ia akan selalu merasa tidak pernah cukup. Terlebih bila kemudian membandingkan pencapaiannya dengan orang lain.
Melihat tetangganya yang memiliki mobil baru, kemudian membandingkan dirinya yang baru punya motor atau mobil yang lama. Ada teman yang mendapat kenaikan jabatan, kemudian kita merasa bahwa pangkat dan jabatan kita masih kurang tinggi darinya, dan lain sebagainya.
Jamaah Jumat yang berbahagia.
Maka, alih-alih bersyukur atas nikmat dari Allah, pada akhirnya bila kita tidak memiliki sifat qana’ah, kita akan menjadi pribadi yang memiliki sifat rakus atau tamak.
Untuk itu, penting bagi kita untuk senantiasa mengingat salah satu sabda Nabi Muhammad SAW. Yang Artinya, "Perhatikanlah orang yang berada di bawah kalian, dan jangan melihat orang yang berada di atas kalian, karena itu lebih patut agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepada kalian." (HR Muslim).
Jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah
Dengan berbekal sifat qana’ah, kita akan menjadi pribadi yang lebih bersyukur kepada Allah, diberikan hati yang tenang, serta dijauhkan dari sifat rakus dan iri dengki.
Selain itu, qana’ah juga menumbuhkan rasa empati sosial terhadap orang lain. Ketika kita melihat kondisi orang-orang yang mungkin kurang beruntung dibandingkan diri kita, hati kita akan tergerak untuk mengasihi dan membantu sesama yang membutuhkan.
Sebagai penutup dalam kesempatan khutbah ini, marilah kita senantiasa berdoa agar Allah memberikan kita semua rahmat, keberkahan, dan keselamatan, kepada kita semua. Serta menjauhkan kita dari segala penyakit dan musibah. Amin ya rabbal alamin.