Banner disway

Nanik Hidayati Bangkitkan Batik Sungai Lemau, Tetap Lestari Dengan Pewarna Alam

Nanik Hidayati Bangkitkan Batik Sungai Lemau, Tetap Lestari Dengan Pewarna Alam

Nanik Hidayati Bangkitkan Batik Sungai Lemau, Tetap Lestari Dengan Pewarna Alam-Hamidatusshaleha-radarbengkulu

radarbengkuluonline.id, Pondok Kelapa – Di tengah gempuran batik printing dan pewarna sintetis, seorang ibu berusia 45 tahun dari Desa Panca Mukti, Kabupaten Bengkulu Tengah, memilih jalan berbeda.

Ia adalah Nanik Hidayati (45) sosok inspiratif yang sukses mengangkat kembali kejayaan Batik Sungai Lemau, batik khas daerahnya yang nyaris hilang ditelan zaman.

BACA JUGA:Kampung Batik Jadi Tempat Wisata Literasi Murid MIN 1 Bengkulu Tengah


Batik Sungai Lemau dikenal dengan motif-motif alam khas pesisir dan tanaman rawa seperti pandan, sulur air, dan ikan-ikan kecil yang biasa dijumpai di aliran Sungai Lemau. Yang menjadikannya istimewa, batik ini masih menggunakan pewarna alami.


“Kita menggunakan motif khas Bengkulu Tengah. Ada gubuk ciri khas batik Sungai Lemau,”ujar Nanik Hidayati saat di wawancarai RADAR BENGKULU, Sabtu,5 Juli 2025.

BACA JUGA:Batik Besurek Bengkulu, Menuju Wastra Nasional yang Siap Pakai


Saat ditemui di galeri kecil miliknya, Kampung Batik Panca Mukti, Nanik Hidayati bercerita bahwa usahanya dimulai sejak tahun 2021. Ia tergerak mengembangkan kembali batik khas Bengkulu Tengah ini.


“Kita ini ada kelompok dan untuk ownernya saya sendiri. Untuk nama kelompoknya yaitu nama daerah kami Kampung Batik Panca Mukti. Untuk kelompoknya kami buka dari tahun 2021,dan kami juga binaan Dinas Parawisata,”lanjutnya.

BACA JUGA:30 Milenial Kabupaten Mukomuko Dikirim ke Kota Padang Untuk Pelatihan Membatik


Dengan semangat melestarikan budaya lokal, Nanik Hidayati belajar kembali teknik pewarnaan alami yang pernah iya pelajari. Ia juga masih mempertahankan motif asli ciri khas Bengkulu Tengah dan ia menerima pemesanan baju batik kapelan, perindividu, ikat kepala dan para pembeli bisa memesan sesuai keinginan pembeli.


“Di tempat kami kebanyakan pembelinya itu kastem ke kami. Ada yang mau kapelan, ada juga yang mau ikat kepala dan sebagainya,”ujarnya.

BACA JUGA:Batik Sekundang Sudah Ikuti Tren Fashion Masa Kini


Kini, Kampung Batik Panca Mukti tak hanya memproduksi batik, tetapi juga menjadi tempat belajar bagi pemuda dan ibu-ibu desa. Dan juga bagi pelajar, mahasiswa atau yang ingin mengenal lebih dalam tentang perbatikan dan ingin melihat dan mencoba langsung cara membatik bisa langsung datang ke alamat mereka. Yaitu Desa Panca Mukti dusun III, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengulu Tengah, Provinsi  Bengkulu.

BACA JUGA:Angkat Batik Mukomuko, Ketua Dekranasda Kolaborasi dengan Desainer Indonesia Ikuti JMFW 2023

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: