Banner disway

Harga Jengkol di Kedurang Meroket Hingga Rp 40.000 per Kilogram

Harga Jengkol di Kedurang  Meroket Hingga Rp 40.000 per Kilogram

Harga Jengkol di Kedurang Meroket Hingga Rp 40.000 per Kilogram-M Sholihin-radarbengkulu

radarbengkuluonline.id, Kedurang - Harga jengkol di Desa Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan mengalami kenaikan signifikan dalam lima hari terakhir.

Jengkol yang sudah dikupas kini dijual dengan harga Rp 37.000 hingga Rp 40.000 per kilogram. Sedangkan yang belum dikupas mencapai Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per kilogram.

BACA JUGA:Bupati Bengkulu Selatan Ikut Hadiri Pengukuhan APKASI di Hotel Grand Sahid Jakarta


Kenaikan harga ini melonjak drastis dibandingkan kondisi sebelumnya. Dimana jengkol kupas dijual seharga Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per kilogram dan yang belum dikupas hanya Rp 2.000 per kilogram.

Icun, seorang petani lokal di Desa Kedurang, menjelaskan bahwa kenaikan harga ini disebabkan oleh kondisi musim yang belum masuk masa panen. "Kebanyakan petani di Kedurang mengalami hal yang sama, jengkol belum banyak yang berbuah karena musimnya belum tiba,ada separuh yang berbuah tidak menyeluruh, " ungkap Icun.

BACA JUGA:Kucurkan Dana 175 Juta, Pemerintahan Desa Air Palawan Bangun Sumur Bor


Kondisi kelangkaan ini semakin diperparah dengan minimnya stok yang tersedia di tingkat petani. Pisman, seorang tokoh (pedagang pengumpul) di Desa Kedurang, mengaku kesulitan mencari jengkol untuk memenuhi permintaan dari atasannya yang sangat tinggi.


"Stok dari petani lokal sangat terbatas, sementara permintaan dari atasan sangat banyak. Ini yang membuat harga naik tinggi," jelas Pisman.

BACA JUGA:42 Unit Ambulan Gratis Siap Disalurkan ke Berbagai Penjuru Desa di Provinsi Bengkulu



Meski menghadapi keterbatasan produksi, para petani mengaku sangat puas dengan harga jengkol saat ini. Namun, mereka menyayangkan sedikitnya hasil panen yang bisa dijual karena musim panen masih lama.


Kondisi ini mencerminkan dinamika pasar komoditas pertanian lokal yang sangat dipengaruhi oleh faktor musim dan ketersediaan stok. Jengkol, sebagai salah satu komoditas khas yang banyak diminati, kini menjadi barang langka di Kedurang hingga harganya meroket hampir dua kali lipat dari harga normal.

BACA JUGA:Kopi Darat, PW GP Ansor- Banser Bahas Potensi dan Isu Strategis di Daerah


Para konsumen dan pedagang di wilayah tersebut diharapkan dapat memahami kondisi ini sambil menunggu masa panen yang akan datang untuk normalisasi harga kembali.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: