Berbuat Baik Adalah Kunci Keselamatan
Prof. Dr. H. Suwarjin, M.Hi-Adam-radarbengkulu
radarbengkuluonline.id -- Para pembaca yang dimuliakan Allah Swt, tidak terasa hari ini kita sudah memasuki hari Jumat lagi. Untuk itu, redaksi sudah menyiapkan khutbah Jumat untuk pembaca semua. Judulnya,Berbuat Baik Adalah Kunci Keselamatan.
Materi ini ditulis oleh Prof. Dr. H. Suwarjin, M.Hi. Rencananya, materi ini akan disampaikan saat menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Raya Baitul Izzah, Jalan Raya Pembangunan Kelurahan Padang Harapan Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu.
Apa saja isi materi khutbahnya, silahkan dibaca langsung tulisannnya dibawah ini. Selamat membaca! Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.
Kaum Muslimin Rahimakumullaah
Mengawali khutbah ini saya akan menukilkan satu kisah inspiratif yang terjadi pada zaman dahulu kala. Al-kisah diceritakan ada tiga orang yang melakukan perjalanan menuju suatu tempat.
Di tengah perjalanan, karena turun hujan, mereka berteduh di dalam gua di dekat mereka. Hujan semakin lebat, sehingga mengakibatkan tanah longsor. Sebongkah batu besar terjun ke bawah, berhenti tepat di mulut gua dan menutupi seluruh permukaannya. Keadaan di dalam gua semakin gulita, karena tidak ada cahaya yang masuk ke dalamnya.
Mereka terjebak di dalam gua beberapa saat lamanya. Ketika keputusasaan mulai menyapa, salah seorang dari mereka berkata: “Kalian tidak dapat selamat dari batu ini kecuali kalian berdoa dengan perantara amal-amal salih kalian.”
Salah seorang dari mereka berdoa, “Ya Allah, dahulu saya memiliki kedua orang tua yang sudah renta. Saya tidak memberi minuman di malam hari untuk keluarga saya atau hewan ternak saya, sebelum saya memberi minuman untuk keduanya. Suatu saat saya ada keperluan hingga pulang larut dan belum sempat saya beri minum. Maka saya buatkan minuman untuk mereka, namun ternyata saya dapatkan mereka telah tertidur.
Saya tidak ingin memberikan minum kepada keluarga dan hewan ternak saya sebelum saya memberikan minum untuk keduanya, maka saya tunggu mereka bangun dari tidur sambil memegangi wadah minuman tersebut. Saya pun tidak ingin membangunkan keduanya, sementara anak-anak saya menangis-nangis kelaparan dan memegangi kaki saya. Begitu seterusnya hingga terbit fajar. Lalu aku membangunkan keduanya dan memberinya minum.
“Ya Allah, jika aku melakukan hal itu karena mengharap ridha-Mu, lepaskanlah kami dari batu ini.” Lalu batu itu bergeser sedikit, namun mereka belum dapat keluar darinya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
