Banner disway

Keberkahan Taubat Yang Diterima Allah

Keberkahan Taubat Yang Diterima Allah

Sukran Jayadi, S.Sos.I, M.Pd.I-Adam-radarbengkulu


1. Senantiasa lebih banyak bersyukur dan hatinya lebih tenteram dan tenang.
 Bersyukur merupakan kunci utama dari kebahagiaan serta ketakwaan seseorang. Oleh karena itu semakin Allah menerima taubat yang dilakukan manusia maka akan semakin besar kesadaran diri akan kebesaran Allah dan akan semakin besar pula rasa syukur atas nikmat-nikmat yang senantiasa Allah berikan kepadanya. Allah SWT berfirman:

... وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ.
 
Artinya : "Berdo’a lah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan." (QS. Al-A'raf : 56)
 
Selanjutnya kondisi hati yang terasa lebih tenteram dan tenang. Seseorang yang selalu bermaksiat dan berlumur dosa, akan senantiasa merasa gelisah walaupun hidupnya bergelimang kenikmatan duniawi, namun hal tersebut bersifat semu. Allah SWT berfirman :

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ



Artinya :“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d : 28)
 Oleh karena itu orang yang bersungguh-sungguh dalam bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, maka hatinya akan menjadi tentram, nyaman dan tenang, sehingga Allah memanggilnya dengan panggilan terindah :
 
... يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ. فَادْخُلِيْ
 فِيْ عِبٰدِيْۙ .وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ .ࣖࣖ

Artinya : “Wahai Jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku. dan masuklah ke dalam Syurga-Ku.” (QS. Al-Fajr : 27-30)
 
2. Senang berkumpul dengan orang sholeh. 
Diantara sifat alami manusia adalah mudah dipengaruhi oleh lingkungan atau teman-temannya. Maka Rasulullah Saw berpesan untuk mencari teman yang satu frekukuensi yaitu teman yang baik dan sholeh. Teman yang bukan hanya mengantarkan kita pada urusan dunia, tapi juga akhirat. Dan tanda taubat seseorang diterima oleh Allah adalah adanya kesungguhan diri untuk bergaul dengan orang-o

rang yang sholeh di sekitarnya. Artinya ia sudah tidak lagi nyaman untuk berteman dengan teman-temannya yang dahulu saat ia melakukan banyak dosa dan maksiat. Inilah hijrah yang dia lakukan, mencari lingkungan yang tidak baik menjadi baik dan positif. Allah SWT berfirman:


اَلتَّاۤىِٕبُوْنَ الْعٰبِدُوْنَ الْحٰمِدُوْنَ السَّاۤىِٕحُوْنَ الرّٰكِعُوْنَ السّٰجِدُوْنَ الْاٰمِرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّاهُوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَالْحٰفِظُوْنَ لِحُدُوْدِ اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ.
 
Artinya: “Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku´, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma´ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.” (QS aT-Taubah : 112)
 
3. Menyibukkan diri dengan kewajiban dan ibadah terhadap Allah SWT. 
Ketika taubat seseorang diterima oleh Allah SWT, maka Allah akan terus menggerakkan hatinya untuk selalu beribadah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Ia akan meninggalkan perbuatan dosa dan maksiat karena sudah lebih nyaman dengan kegiatan ibadah yang bisa mendekatkan diri dengan Tuhannya. Sebagaimana Firman Allah SWT :

لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.


Artinya : "Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah :284)


 
4. Akhlaknya tampil lebih baik.
Seseorang yang bertaubat pastinya berupaya untuk memperbaiki akhlaknya dan Allah akan senantiasa meringankan hati hamba-Nya yang bertakwa sehingga akhlaknya terus-menerus menjadi lebih baik di setiap waktunya. Allah SWT berfirman:

وَاَنِيْبُوْٓا اِلٰى رَبِّكُمْ وَاَسْلِمُوْا لَهٗ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ.

Artinya : "Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong." (QS. Az-Zumar : 54)


 
Dalam surah lain Allah berfirman :
اِنَّآ اَخْلَصْنٰهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِۚ
Artinya: Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. (QS. Sad : 46)


 
Jamaah Jumat Masjid Besar Al-Amin yang berbahagia 
Untuk dapat menjaga akhlak tersebut dalam hidup dan kehidupan, kita mesti melakukan: Pertama, Senantiasa menjaga Sikap dan Ucapan. Sikap dan ucapan seseorang yang telah bertaubat tentu akan berbeda dengan seseorang yang belum menempuh taubat.

Seseorang yang telah bertaubat akan senantiasa menjaga sikap dan ucapannya menjadi lebih santun dan lembut agar tidak menyakiti perasaan orang lain. Berbeda dengan orang yang masih belum menempuh taubat, cara komunikasinya akan lebih kasar dan semaunya sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain. 


Kemudian, salah satu tanda diterimanya taubat seseorang adalah dengan Allah yang selalu membimbing kita agar senantiasa menjaga sikap dan ucapan saat berkomunikasi dengan orang lain. 


Kedua, Merasa penuh dosa dan terus berupaya memperbaiki kualitas diri. Syarat utama untuk bertaubat adalah menyadari dan menyesali dosa dan kesalahan yang telah diperbuat.

 

Kemudian setelah kita memperbaiki diri dan terus bertaubat, kita tidak akan pernah merasa cukup akan ibadah yang telah di lakukan, seakan dosa tersebut masih terus ada, entah itu adalah dosa yang telah lalu ataupun dosa yang baru dilakukan.

Oleh karenanya kita akan terus berupaya meningkatkan keimanan diri untuk menebus dosa-dosa yang melekat dalam diri tersebut.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: