Meneladani Empat Sifat Nabi Muhammad SAW
H. Mahmuda, S. Ag., M.H.I-Adam-Radar Bengkulu
Maksudnya bahwa kesengsaraan, kesusahan, kesedihan, dan hal hal pahit lainnya yang dirasakan umat Islam juga dirasakan oleh Nabi Muhammad.
Ia merasa semua itu sebelum dirasakan oleh umatnya. Bahkan semua waktu-waktu yang ia miliki hanya digunakan untuk memikir umatnya.
Tidak hanya di dunia, Rasulullah juga selalu disibukkan dengan urusan-urusan umatnya ketika di akhirat.
Syekh Mutawalli Asy Sya’rawi dalam kitab tafsir Wa Khawathir juz 1. Ketika umat manusia dikumpulkan di mahsyar (tempat berkumpulnya manusia setelah dibangkitkan dari kubur, saat itu , terik matahari begitu panas, api neraka berkobar, hisab amal kebaiKan dan keburukan tak kunjung selesai.
Di saatt yang bersamaan, semua dalam keadaan yang sangat bingung. Satu persatu manusia meminta pertolongan kepada para Nabi, namun mereka enggan untuk memberi pertolongan. Mereka justru sibuk dengan urusan nasibnya sendiri. Akan tetapi, hal itu tidak dengan Rasulullah. Di tengah panasnya
matahari dan kobaran api neraka yang terus membesar, la justru bersujud kepada Allah dengan perkataan:
“Allahumma, ummati, ummati, ummati. Ya Allah ummatku, ummat ku, ummatku” Sambil menangis.
Melihat Rasullah menangis dalam keadaan bersujud, Allah berkata kepada malaikat Jibril “Pergilah kepada Muhammad, kemudian tanyakan apa penyebab ia menangis? seketika itu malaikat jibril langsung pergi untuk mendatangi dan menanyakan alasan Rasullah dibalik keinginan dalam sujud dan tangisnya.
la menjawab "Allah lebih tau penyebab semua ini.”
Mendengar jawab Rasulullah, Jibril langsung menuju Allah untuk menyampaikan jawabannya.
Setelah disampaikan, Allah berkata kepada Jibril
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
