Sampah Plastik TPA Air Sebakul Berhasil Diolah menjadi Bahan Bakar Alternatif
Mesin Faspol 5.0 Mulai Beroperasi di TPA Air Sebakul Bengkulu-M Sholihin-radarbengkulu
radarbengkuluonline.id - Sebuah terobosan teknologi ramah lingkungan kini hadir di Kota Bengkulu. Mesin daur ulang sampah plastik bernama faspol 5.0 resmi memulai proses produksi hari Senin, 14 Juli 2025 di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Air Sebakul, menandai era baru pengelolaan sampah di wilayah tersebut.
Mesin revolusioner ini mampu mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif. Seperti minyak solar, bensin, dan minyak tanah melalui proses ramah lingkungan tanpa pembakaran, melainkan peleburan.
BACA JUGA:Ditangkap Saat Jam Kerja, Oknum Lurah di Bengkulu Bawa Tiga Paket Sabu di Pantai Panjang
Kehadiran teknologi ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan sampah yang selama ini menjadi momok bagi TPA Air Sebakul.
Ardi selaku Ketua Bank Sampah Induk Jaki ini mendatangkan mesin ini langsung dari Bank Sampah BSB Banjarnegara. Nama PETASOL sendiri adalah nama BBA (Bahan bakar ) hasil dari pengolahan plastik- plastik, menjelaskan bahwa teknologi ini bekerja dengan cara peleburan pada suhu 200-300 derajat Celcius, bukan melalui pembakaran konvensional.
BACA JUGA:Walikota Bengkulu Hadiri Penutupan Turnamen Tenis Meja Kapolda Cup 2025
"Proses ini memakan waktu sekitar 8-10 jam untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan mentah minyak," ujarnya.
Kapasitas produksi mesin ini cukup impresif. Dalam sehari, mesin faspol 5.0 mampu mengolah hingga 50 kg sampah plastik dan menghasilkan sekitar 40-45 liter minyak. Jika dihitung dalam periode 20 hari, mesin ini dapat menguraikan 1 ton sampah plastik dan menghasilkan 800-850 liter minyak.
BACA JUGA:Walikota Bengkulu Gelar Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Data PBB
Meskipun memiliki kemampuan luar biasa, mesin faspol 5.0 tidak dapat mengolah semua jenis sampah plastik. Sampah berjenis PPSE (Polyphenylene Sulfide Elastomer) dan mika tidak dapat diproses karena kandungan zat berbahaya yang terdapat di dalamnya. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi ini tetap mempertimbangkan aspek keamanan dalam pengolahannya.
Kehadiran mesin faspol 5.0 tidak hanya memberikan solusi lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar TPA Air Sebakul. Sampah plastik yang sebelumnya tidak memiliki nilai jual kini dapat dijual dengan harga yang telah ditentukan. Hal ini memberikan kesempatan bagi para pemulung untuk meningkatkan pendapatan mereka.
BACA JUGA:Lantik 443 ASN, Helmi Hasan: Jangan Rusak Masa Depan Lewat Media Sosial
"Dengan adanya mesin faspol 5.0 ini, masyarakat sekitar TPA bisa menjual hasil mulungnya, khususnya plastik, dengan harga yang jelas," tambah Ardi.
Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilah sampah dan berpartisipasi aktif dalam program daur ulang.
BACA JUGA:Wakil Walikota Bengkulu Bangga jadi Alumni SMAN 2
Awalnya, masyarakat sempat meragukan kualitas minyak yang dihasilkan oleh mesin faspol 5.0. Namun, setelah melalui uji coba dan sosialisasi, kini sudah ada yang mulai menggunakan minyak solar hasil olahan mesin ini, khususnya untuk mesin diesel.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
