Banner disway

Dinas PUPR Provinsi Bengkulu Segera Lakukan Titik Nol Pengerjaan Infrastruktur Jalan

Dinas PUPR  Provinsi Bengkulu Segera  Lakukan Titik Nol Pengerjaan Infrastruktur Jalan

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan.-Windi Junius/Ist-radarbengkulu

radarbengkuluonline.id  – Pemerintah Provinsi Bengkulu memulai gebrakan besar di sektor infrastruktur jalan pada pertengahan tahun ini. Salah satu yang menjadi prioritas adalah perbaikan ruas jalan provinsi di wilayah Bengkulu Tengah yang selama ini dikenal sebagai salah satu titik paling kritis dalam konektivitas antarwilayah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso memastikan bahwa pengerjaan jalan provinsi yang rusak di Bengkulu Tengah akan dimulai minggu ini. Progres perbaikan ini sudah memasuki tahap penting dengan pelaksanaan titik nol pada Rabu, 19 Juni 2025, yang akan ditandai langsung oleh Gubernur Bengkulu Helmi Hasan.

BACA JUGA:Pejabat Eselon III di Provinsi Bengkulu Terlibat Siraman Uang Pemenangan Rohidin



“Untuk jalan di wilayah Simpang Tugu Hiu hingga Tugu Kroya, kontraknya sudah diteken dengan anggaran sebesar Rp 5 miliar. Sementara itu, jalan Lubuk Sini menuju Lubuk Durian yang menghubungkan daerah hulu dan hilir, telah disiapkan dana sebesar Rp 87 miliar dan pengerjaan dimulai 18 Juni 2025,” ujar Tejo Selasa, 17 Juni 2025.

Tak hanya itu, Tejo juga memaparkan bahwa tahun ini Pemprov Bengkulu akan menggarap sedikitnya 22 ruas jalan provinsi di berbagai kabupaten. Prioritas utama diarahkan pada tiga daerah yang memiliki tingkat kerusakan jalan tertinggi, yakni Rejang Lebong, Bengkulu Tengah, dan Seluma.

BACA JUGA:Kejati Bengkulu Buka Pintu untuk Lulusan SLB, Kepala Sekolah Siapkan Siswa Sebaik Mungkin



“Porsi terbesar memang untuk tiga wilayah itu. Karena, tingkat kerusakannya cukup parah berdasarkan hasil monitoring dan laporan masyarakat. Tapi, kita pastikan semua kabupaten tetap mendapat bagian dalam anggaran pembangunan jalan provinsi,” tegas Tejo.

Strategi pembangunan jalan ini merupakan bagian dari visi besar Gubernur Helmi Hasan yang menargetkan perbaikan kondisi infrastruktur jalan provinsi secara signifikan dalam kurun waktu tiga tahun masa kepemimpinannya. Tahun pertama ditargetkan 75 persen jalan provinsi dalam kondisi baik, tahun kedua mencapai 90 persen, dan pada tahun ketiga ditargetkan rampung hingga 95 persen.

BACA JUGA:Provinsi Bengkulu Laksanakan Pemilihan Kepala SMA/SMK Secara Terbuka dan Transparan



“Targetnya sangat ambisius, tapi ini realistis dan berdasarkan data teknis yang sudah kami kaji. Tahun ini, selain peningkatan jalan, kita juga mulai fokus ke pembangunan jembatan. Karena jembatan adalah tulang punggung penghubung antarwilayah pedalaman dan pusat ekonomi,” kata Tejo.

Lebih lanjut Tejo menyebutkan bahwa total anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan pada 2025 ini mendekati Rp550 miliar. Rinciannya, Kabupaten Bengkulu Tengah mendapat kucuran dana terbesar mencapai Rp177 miliar, disusul Rejang Lebong sebesar Rp114 miliar dan Kabupaten Seluma sebesar Rp 85 miliar.

BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Dapat Proyek Sekolah Rakyat Rp 200 Miliar dari Menteri Sosial



“Untuk kabupaten lainnya juga sudah diplot anggaran. Mukomuko dan Kaur masing-masing mendapat Rp 12,5 miliar, Bengkulu Utara Rp 55 miliar, Lebong Rp 50 miliar, dan Bengkulu Selatan Rp 2 miliar. Kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat urgensinya,” jelasnya.

Proyek-proyek ini diharapkan akan memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat, mengingat selama ini akses jalan yang rusak menjadi salah satu kendala utama distribusi barang dan jasa antarwilayah.

BACA JUGA:Bapenda Provinsi Bengkulu Klaim Masyarakat Makin Patuh Bayar Pajak



Dinas PUPR juga menekankan bahwa pelaksanaan proyek akan diawasi ketat, baik dari sisi kualitas pekerjaan maupun ketepatan waktu pelaksanaan. Tejo menyebutkan bahwa pihaknya tidak akan segan memberikan sanksi tegas kepada rekanan yang tidak memenuhi standar pekerjaan sesuai kontrak.

“Kita ingin pekerjaan ini tidak hanya cepat, tapi juga berkualitas. Karena masyarakat sudah terlalu lama menanti perbaikan jalan ini. Jalan bukan sekadar infrastruktur, tapi juga urat nadi ekonomi, pendidikan, dan pelayanan kesehatan,” pungkasnya.



 

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: