Banner disway

Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Semakin Baik

Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Semakin Baik

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal -Iwan-

radarbengkuluonline.id  — Di tengah dinamika perekonomian nasional, Provinsi Bengkulu menunjukkan geliat pertumbuhan yang positif. 

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat, pada triwulan II tahun 2025, ekonomi daerah ini tumbuh sebesar 4,99 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Bersama BKN, Gubernur Helmi Hasan Benahi Manajemen Kepegawaian Provinsi Bengkulu

 

Pertumbuhan ini menandai konsistensi perbaikan ekonomi Bengkulu dalam dua tahun terakhir pasca pandemi COVID-19. Perekonomian Bengkulu berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 28,46 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan tahun 2010 tercatat sebesar Rp 14,60 triliun.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu Ir. Win Rizal ME, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang cukup solid ini tidak lepas dari pergerakan sektor jasa dan peningkatan belanja pemerintah daerah.

BACA JUGA:Bersama Kemendes PDTT, Rakyat Bengkulu Media Group Gelar Festival Bangun Desa

 

“Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), ekonomi Bengkulu bahkan tumbuh sebesar 6,95 persen. Ini pertumbuhan yang signifikan dan menunjukkan pemulihan ekonomi yang cukup kuat di paruh pertama 2025,” jelasnya.

Dari sisi produksi, sektor jasa lainnya mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 14,77 persen secara triwulanan. Sektor ini meliputi berbagai kegiatan seperti jasa pribadi, hiburan, hingga jasa sosial masyarakat yang belakangan meningkat seiring meningkatnya aktivitas masyarakat dan pelonggaran pembatasan.

BACA JUGA:Perayaan HUT ke-80 RI Harus Meriah dan Penuh Semangat Nasionalisme

 

Di sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi tercatat pada komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang tumbuh 12,73 persen. Peningkatan ini didorong oleh penyerapan anggaran daerah yang mulai maksimal, khususnya dalam belanja barang dan jasa serta belanja modal.

“Belanja pemerintah menjadi tulang punggung pertumbuhan pada triwulan ini. Hal ini menunjukkan bahwa stimulus fiskal dari APBD masih memainkan peran penting dalam mendorong aktivitas ekonomi di daerah,” ujar Win.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: